Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARta. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) mekar, terpicu sinyal permintaan yang masih cukup kuat. Mengutip Bloomberg, Senin (10/11), CPO pengiriman Januari 2015 di Malaysia Derivatives Exchange melesat 1,9% dibanding akhir pekan lalu ke RM 2.238 atau US$ 672,2 per metrik ton (MT). Kenaikan ini mengakhiri koreksi yang terjadi pekan lalu, sebesar 4,8%.
Head of Research and Analysis Division PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menilai, kenaikan harga minyak sawit terpicu sentimen positif ekspor Malaysia. Data Intertek menunjukkan, ekspor Malaysia 1-10 November naik 1,3% dibanding periode sebelumnya ke 400.614 metrik ton.
Permintaan minyak sawit untuk kebutuhan biofuel memang melonjak. Ini lantaran Malaysia dan Indonesia menghapuskan pajak ekspor.
Dian Agustina, analis MNC Securities, menyebut, surplus neraca perdagangan China yang melampaui ekspektasi juga memberikan dukungan terhadap kenaikan harga CPO.
Technical rebound
Selain itu, pasar mensinyalir stok CPO menipis bila musim kemarau berlanjut. Kemarin, Malaysian Palm Oil Board melaporkan, stok per Oktober naik 3,7% dibanding bulan sebelumnya menjadi 2,17 juta MT. Ini level tertinggi dalam 20 bulan terakhir. Tapi, produksi tercatat turun 0,2% menjadi 1,89 juta MT.
"Persediaan beringsut naik, tapi ada sinyal produksi mulai turun," kata Alvin Tai, analis RHB Investment Bank Bhd., kepada Bloomberg, Senin (10/11). Menurutnya, selama harga CPO di atas RM 2.200, harga terus menguat hingga kuartal I-2015. Bahkan, Direktur Godrej International Ltd memperkirakan, harga CPO bisa mencapai RM 2.500 pada Maret mendatang.
Berbeda dengan Ariston yang menilai harga CPO belum menunjukkan sinyal kuat terus naik. Apalagi, harga minyak kedelai turun, sehingga investor lebih memilih minyak ini sebagai substitusi.
Secara teknikal, kata Ariston, harga CPO bergerak naik dalam jangka pendek. Ini terlihat dari garis moving average convergence divergence (MACD) di area positif. Stochastic berada di area netral. Sementara relative strength index (RSI) di atas 50%, yaitu di level 51%.
Prediksi Ariston, sepekan ini, harga CPO akan bergerak antara RM 2.130-RM 2.242 per MT. Dian menebak, harga di antara RM 2.130-RM 2.250 per MT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News