Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 43% di tahun 2025. Emiten bahan baku kimia khusus ini juga membidik target pertumbuhan laba bersih minimal 4% di tahun depan.
“Dengan jumlah formulasi dan prototype produk kami yang telah berhasil melalui berbagai rangkaian pengujian kualitas oleh calon pelanggan, diharapkan dapat menjadi penjualan langsung pada tahun 2025,” ujar Direktur Utama SMLE, Siu Min, dalam keterangan resmi, Kamis (28/11).
Baca Juga: Intip Strategi Sinergi Multi Lestarindo (SMLE) untuk Raih Pelanggan Baru
SMLE baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis kemarin. Dalam agenda RUPLB tersebut, SMLE meminta persetujuan para pemegang saham untuk perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum dan perubahan susunan direksi dan komisaris.
Perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum tersebut untuk melakukan pembelian lahan dan pembangunan gudang seluas 3.450 meter persegi di Kawasan Industri Laksana Business Park, Kabupaten Tangerang.
“Ini sebagai upaya relokasi dan pengelolaan gudang secara terpadu dari empat lokasi gudang yang saat ini disewa perseroan agar pengelolaannya lebih efisien dan efektif,” ujarnya.
Rapat tersebut pun menyetujui rencana perseroan, yang mana total kebutuhan dana untuk pembelian lahan dan pembangunan gudang adalah sebesar Rp 31,3 miliar.
Baca Juga: Sinergi Multi Lestarindo (SMLE) Memacu Ekspansi Pasar dan Pelanggan Baru
Sebelumnya, rencana awal penggunaan dana untuk pembelian gudang sebesar Rp 6 miliar, dari total dana bersih hasil penawaran umum yang diterima perseroan sebesar Rp 78,31 miliar.
Sekadar mengingatkan, SMLE baru tercatat di BEI pada 10 Januari 2024 usai melepas 465,62 juta saham atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan harga penawaran yang dibanderol Rp 175 per saham, SMLE meraup dana segar sebesar Rp 81,48 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum, dari IPO ini SMLE meraih dana bersih Rp 78,31 miliar.
Pada agenda kedua, RUPSLB SMLE juga menyetujui penunjukan dan pengangkatan Dessy Sarendiani sebagai direktur.
“Penunjukan ini diharapkan bisa membuat perseroan lebih fokus pada pengembangan pasar bahan baku kimia khusus, yaitu lini produk bahan baku untuk fragrance dan farmasi,” paparnya.
Baca Juga: Sinergi Multi Lestarindo (SMLE) Masuk ke Industri Bahan Baku Vape dan Tembakau
Per kuartal III 2024, SMLE mencatatkan penjualan sebesar Rp 168,92 miliar, naik 21% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 139,72 miliar. Laba bersih perseroan juga naik 2,38% YoY ke Rp 4 miliar.
“Kami optimisti bisa mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan di akhir tahun buku 2024 dengan melakukan berbagai upaya peningkatan pendapatan serta efisiensi biaya operasional,” ungkapnya.
Siu Min menjelaskan, pengembangan pasar bahan baku kimia khusus SMLE dijalankan melalui anak usaha, yaitu PT Sinar Aroma Sentosa (Sinarom).
“Ini merupakan bagian dari langkah diversifikasi bisnis yang mendukung kegiatan usaha utama SMLE, yakni berfokus pada bidang usaha pengolahan bahan baku (blending) untuk memenuhi permintaan pelanggan dan pengembangan pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Baca Juga: Gandeng Dow Chemicals, Sinergi Multi (SMLE) Bisa Tambah Pendapatan Rp 70 Miliar
Sinarom dibentuk untuk memenuhi preferensi konsumen Indonesia dengan penyesuaian rasa. Kehadiran Sinarom juga bertujuan mengurangi ketergantungan SMLE dengan supplier.
Saat ini, pabrik Sinarom sedang dalam tahap persiapan operasional sebelum pengujian produk dan pemenuhan kepatuhan standar pangan.
“SMLE berkomitmen untuk menyediakan produk dan solusi terbaik yang relevan dengan kebutuhan pelanggan,” paparnya.
Selanjutnya: Ini Peringatan Media Pemerintah China kepada Trump Soal Perang Tarif
Menarik Dibaca: Sisa 6 Hari untuk Investasi Sukuk Tabungan ST013, Dapatkan Kupon hingga 6,5%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News