kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sinergi Inti Plastinto (ESIP) optimistis penjualan naik 20% di paruh kedua 2021


Kamis, 08 Juli 2021 / 12:21 WIB
Sinergi Inti Plastinto (ESIP) optimistis penjualan naik 20% di paruh kedua 2021
ILUSTRASI. Produsen plastik kemasan PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP).


Reporter: Vina Anggita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) baru saja merampungkan ekspansi pabrik barunya yang berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Dengan beroperasinya pabrik anyar itu, ESIP optimistis dapat menorehkan kinerja yang lebih positif di semester II-2021. 

"Target tahun 2021, pada semester kedua, penjualan akan naik 20%," ungkap Direktur Utama ESIP Eric B Kurniawan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/7). 

Seperti diketahui, ESIP telah menunjukkan kinerja penjualan yang cukup impresif pada tiga bulan pertama tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih ESIP mengalami kenaikan 5,81% menjadi Rp 12,05 miliar di akhir Maret lalu. 

Sedangkan dari sisi bottom line, ESIP hanya mampu membukukan laba tahun berjalan alias laba bersih senilai Rp 35,02 juta atau menyusut 90,50% dari semula Rp 369,08 juta di tahun sebelumnya. 

Selain melakukan ekspansi pabrik, ESIP pun getol merilis produk-produk baru sebagai salah satu upaya untuk menggenjot penjualan di tahun ini. Erik berujar, ESIP baru saja merilis produk baru berupa kemasan atau kantong dengan segel.

Baca Juga: Pabrik baru Sinergi Inti Plastindo (ESIP) akan beroperasi akhir Maret ini

"Kemasan bersegel sangat dapat banyak pujian karena ramah lingkungan," ujarnya. 

Menurut Eric, jenis kemasan bersegel tengah digandrungi banyak konsumennya di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. Hal itu lantaran kemasan dengan segel diklaim lebih praktis, aman, dan higienis. Khususnya untuk kebutuhan take away dan delivery produk makanan dan minuman. 

"Kami meluncurkan produk baru kemasan bersegel, yang permintaannya cukup tinggi seiring dengan protokol kesehatan selama pandemi," kata dia. 

Ke depannya, Erik bilang kalau ESIP akan terus meluncurkan produk-produk baru sambil melihat peluang-peluang yang ada di pasar. Maka dari itu, produk-produk yang diluncurkan nantinya akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan pasar terutama kemasan untuk produk makanan dan minuman. 

 

Asal tahu saja, ESIP memproduksi berbagai barang jadi plastik, seperti delivery bag, kurir, bag, food packaging, sarung tangan, dan produk berbahan dasar plastik lainnya.

Di tahun ini ESIP menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 12 miliar. Selain sebagai modal pembangunan pabrik baru, capex tahun ini juga ESIP siapkan untuk melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk berbahan baku plastik yang mereka produksi.

Eric sendiri tidak memerinci lebih lanjut terkait detil penggunaan capex di semester I-2021. Yang terang dia bilang dari total dana yang telah disiapkan, sudah terserap sekitar Rp 5 miliar hingga saat ini. 

"Maka aset ESIP ada kenaikan Rp 5 miliar di semester I-2021 dibandingkan setahun sebelumnya," sambungnya. 

Kebutuhan produk plastik yang kian stabil, membuat ESIP optimistis menjalani bisnisnya pada paruh kedua tahun ini. Meskipun begitu, Eric enggan bicara banyak menyoal target pendapatan dan laba yang dibidik perusahaan di 2021. 

Baca Juga: Penjualan Sinergi Inti Plastindo (ESIP) tumbuh 5,81% pada kuartal I 2021

"Permintaan plastik kami stabil, seperti permintaan dari orang belanja di pasar juga tinggi. Salah satu bagian kebutuhan sehari-hati selain kesehatan adalah konsumsi rumah tangga," pungkasnya.

Sebagai informasi, ESIP membukukan penurunan kinerja di tahun lalu. Melansir laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih ESIP menyusut 11,43% secara tahunan atau yoy menjadi Rp 47,40 miliar dari sebelumnya Rp 53,52 miliar di tahun 2019.

Selanjutnya: Loyo, rupiah spot terus melemah ke Rp 14.543 per dolar AS pada tengah hari ini (8/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×