Reporter: Vina Anggita | Editor: Anna Suci Perwitasari
Asal tahu saja, ESIP memproduksi berbagai barang jadi plastik, seperti delivery bag, kurir, bag, food packaging, sarung tangan, dan produk berbahan dasar plastik lainnya.
Di tahun ini ESIP menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 12 miliar. Selain sebagai modal pembangunan pabrik baru, capex tahun ini juga ESIP siapkan untuk melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk berbahan baku plastik yang mereka produksi.
Eric sendiri tidak memerinci lebih lanjut terkait detil penggunaan capex di semester I-2021. Yang terang dia bilang dari total dana yang telah disiapkan, sudah terserap sekitar Rp 5 miliar hingga saat ini.
"Maka aset ESIP ada kenaikan Rp 5 miliar di semester I-2021 dibandingkan setahun sebelumnya," sambungnya.
Kebutuhan produk plastik yang kian stabil, membuat ESIP optimistis menjalani bisnisnya pada paruh kedua tahun ini. Meskipun begitu, Eric enggan bicara banyak menyoal target pendapatan dan laba yang dibidik perusahaan di 2021.
Baca Juga: Penjualan Sinergi Inti Plastindo (ESIP) tumbuh 5,81% pada kuartal I 2021
"Permintaan plastik kami stabil, seperti permintaan dari orang belanja di pasar juga tinggi. Salah satu bagian kebutuhan sehari-hati selain kesehatan adalah konsumsi rumah tangga," pungkasnya.
Sebagai informasi, ESIP membukukan penurunan kinerja di tahun lalu. Melansir laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih ESIP menyusut 11,43% secara tahunan atau yoy menjadi Rp 47,40 miliar dari sebelumnya Rp 53,52 miliar di tahun 2019.
Selanjutnya: Loyo, rupiah spot terus melemah ke Rp 14.543 per dolar AS pada tengah hari ini (8/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News