Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sebagai informasi, SMART tengah dalam proses peningkatan kapasitas produksi biodiesel sebesar 1.500 ton per hari. Dengan asumsi 300 hari kerja dalam setahun, maka kapasitas produksi per tahun adalah 450.000 ton.
SMART saat ini memiliki dua kilang biodiesel berlokasi di Marunda dan Tarjun yang masing-masing berkapasitas 300.000 ton per tahun. Dengan penambahan ini, SMART akan memiliki kapasitas produksi biodiesel sebesar 1,05 juta ton per tahun.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) mengejar target produksi 700.000 ton CPO tahun ini
Di sisi lain, emiten perkebunan dan pengolahan sawit yang lainnya belum berencana menggarap bisnis hilir ataupun memproduksi biodiesel dalam waktu dekat. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) misalnya, saat ini masih fokus untuk melewati masa pandemi sehingga dalam jangka pendek, hanya melakukan investasi untuk hal mendasar yang tidak bisa dihindarkan, seperti penanaman kembali serta perbaikan infrastruktur dan pabrik.
Meskipun begitu, Direktur Utama AALI Santosa mengatakan, pada akhir tahun 2019, AALI berencana untuk memproduksi biodiesel demi mendukung program B30 pemerintah. Akan tetapi, pandemi Covid-19 ini mengharuskan AALI untuk menyimpan dana terlebih dahulu demi mengantisipasi dampak wabah yang berkepanjangan.
"Dalam jangka panjang, kami senantiasa mendukung program biodiesel karena sangat strategis untuk kebaikan industri dan daya saing nasional, namun timing dan kapasitas tentunya akan sangat tergantung pada kondisi," tutur Santosa.