Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap II Tahun 2020 dengan jumlah pokok Rp 1,4 triliun. Ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II SMART dengan target dana yang dihimpun Rp 3 triliun.
Obligasi senilai Rp 1,4 triliun ini akan ditawarkan dalam tiga seri. Seri A memiliki nilai pokok Rp 572 miliar bertenor 370 hari dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun.
Kemudian, Seri B mempunyai jumlah pokok Rp 280 miliar dengan tenor tiga tahun dan tingkat bunga tetap 9,75% per tahun. Lalu, Seri C ditawarkan dengan nilai pokok Rp 548 miliar berjangka waktu lima dan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun.
Baca Juga: Ada obligasi jatuh tempo Rp 2,5 triliun, Waskita Karya (WSKT) siapkan dana pelunasan
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali sejak tanggal emisi, yakni 22 Oktober 2020. Dengan begitu, pembayaran bunga pertama jatuh pada tanggal 22 Januari 2021.
Berdasarkan prospektus SMAR, Senin (5/10), setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk belanja modal, pembayaran sebagian utang, dan modal kerja. Secara rinci, sekitar 42% bakal digunakan untuk belanja modal berupa penyelesaian penambahan kapasitas pabrik biodiesel SMAR yang berlokasi di Tarjun, Kalimantan Selatan.
Kemudian, sekitar 29% untuk pembayaran angsuran pokok utang bank jangka panjang SMAR pada saat jatuh tempo. Secara rinci, utang kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sebesar Rp 92,49 miliar bakal jatuh tempo pada 23 Desember 2020. Kemudian, utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 167,83 miliar bakal mencapai tenggat pada 25 November 2020 dan Rp 139,68 miliar jatuh tempo pada 25 Februari 2021.
Baca Juga: Simak strategi alokasi investasi pada kuartal IV 2020
Dengan pembayaran sebagian utang ini, sisa saldo terutang SMAR pada BNI menjadi sebesar Rp 1,92 triliun dan pada BCA Rp 1,11 triliun. Per 30 September 2020 saldo terutang SMAR pada BNI adalah sebesar Rp 2,03 triliun dan BCA Rp 1,42 triliun.
Selanjutnya, sisa dana penerbitan obligasi yang sekitar 29% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja SMAR. Salah satunya untuk pembayaran kepada pemasok dalam rangka mendukung kegiatan usaha SMAR.
Masa penawaran obligasi bakal berlangsung pada 15,16, dan 19 Oktober 2020. Kemudian, tanggal penjatahan pada 20 Oktober 2020.
Baca Juga: Pefindo tetapkan peringkat idA1+ untuk surat berharga komersil Jasa Marga
Selanjutnya, pengembalian uang pemesanan beserta distribusi obligasi secara elektronik jatuh pada tanggal 22 Oktober 2020. Obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 Oktober 2020.
Dalam menjalankan penerbitan obligasi ini, SMAR menunjuk PT BCA Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana dan penjamin emisi. Sementara itu, PT Bank Mega Tbk berperan sebagai wali amanat. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menyematkan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi ini.
Selanjutnya: Chandra Asri (TPIA) dan Royal Vopak jajaki kemitraan di bidang terminal industri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News