Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen sawit, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) telah menyiapkan dana untuk melunasi obligasi jatuh tempo sebesar Rp 280 miliar.
Wakil Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary SMAR Jimmy Pramono mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan dana pembayaran pokok obligasi berkelanjutan II SMART Tahap II Tahun 2020 Seri B yang akan jatuh tempo pada Minggu 22 Oktober 2023 sebesar Rp 280 miliar.
“Dana atas pembayaran pokok ini telah tersedia didukung oleh posisi likuiditas yang baik sebagaimana tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian SMAR per 30 Juni 2023,” kata Jimmy dalam keterbukaan informasi, Jumat (29/9).
Baca Juga: Gapki Prediksi Penurunan Produksi CPO Akibat El Nino Tak Sampai 10%
Dia mengatakan, salah satu sumber dana yang akan digunakan untuk melunasi obligasi tersebut adalah fasilitas kredit dari beberapa bank yang belum dipergunakan. Dana pelunasan pokok termasuk pembayaran bunga atas obligasi tersebut akan disetorkan ke dalam rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) secara tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, pelunasan utang obligasi bisa mempengaruhi rasio keuangan khususnya pada rasio interest coverage, karena hal tersebut dapat menurunkan beban bunga utang dari SMAR.
“Selain itu pembayaran utang juga bisa menurunkan rasio utang seperti debt to asset ratio (DAR) maupun debt to equity ratio (DER). Di sisi lain, pembayaran utang juga bisa berdampak pada penurunan kas,” kata Azis kepada Kontan.co.id, Senin (2/10).
Baca Juga: Sinar Mas Agro (SMAR) Masih Bidik Pasar Ekspor, Salah Satunya China
Prospek kinerja SMAR diprediksi masih bergantung dengan harga CPO. Harga CPO saat ini masih sideways dengan kecenderungan menurun. Di sisi lain, persediaan CPO di India yang masih banyak dan adanya ekspektasi penurunan impor dari India pada tahun depan bisa berpotensi menurunkan harga CPO.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, rasio utang dan rasio likuiditas SMAR akan menurun setelah pembayaran obligasi.
“Prospek ke depannya masih cukup menantang, karena volaitlitas harga CPO dan ketidakpastian kebijakan pemerintah mengenai CPO,” kata Fajar kepada Kontan, Senin (10/2).
Fajar merekomendasikan untuk wait and see atas saham SMAR karena pergerakannya masih sideways. Sedangkan Azis merekomendasikan neutral pada saham SMAR dengan potensi upside 5%. Juga waspadai jika pergerakan saham SMAR tembus di area support Rp 4.310–Rp 4.290.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News