Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Selain itu, manajemennya juga perlu dilihat, apakah profesional dan punya akuntabilitas yang tinggi. "Dengan kata lain, tidak neko-neko, fokusnya pada kerja, produksi, dan menghasilkan uang. Pendiri perusahaan juga perlu menjadi pertimbangan, apakah termasuk sosok yang ingin perusahaannya terus berkembang atau gini-gini saja," kata dia. Jenis nabung saham mencakup 40% dari investasi saham Wilson.
Jenis yang ketiga dalam investasi saham Wilson adalah spekulasi yang dilakukan dalam jangka waktu yang sangat singkat. Sesuai dengan namanya, dasar analisis dalam pemilihan saham perusahaan ini sangat kecil sehingga investor tidak boleh takut cut loss.
"Saham IPO termasuk indikator spekulasi karena kita belum tahu kinerjanya seperti apa. Di luar saham IPO, sangat variatif. Sesederhana ada kabar dari teman saya bahwa saham ini bakal naik," tutur Wilson. Karena cukup berisiko, maka spekulasi hanya mencakup 10% dari keseluruhan investasi saham Wilson.
Dalam perjalanan investasinya, pria kelahiran 1984 ini juga mendiversifikasi portofolionya ke instrumen selain saham. Sebut saja reksadana pasar uang dan emas dalam bentuk fisik.
Baca Juga: Lakukan dua hal ini agar Anda pensiun sebagai orang kaya
Reksadana pasar uang dipilih karena memberikan imbal hasil yang stabil, yakni 5%-7% per tahun dan risiko yang sangat rendah. Kemudian, emas dipilih karena dapat menjadi safe haven di kala krisis dan kepemilikan dalam bentuk fisik dapat memudahkan Wilson untuk melikuidasi emasnya jika suatu ketika ia membutuhkan dana tunai.
Di samping itu, dia menganggap emas dapat menjadi substitusi investasi properti yang saat ini harganya sudah tidak masuk akal, terutama untuk rumah tapak di DKI Jakarta. Sebagaimana diketahui, nilai emas dalam jangka panjang tidak terdepresiasi karena merupakan sebuah mineral yang tidak terbarukan.
Untuk ke depannya, pria yang kini menjabat sebagai direktur keuangan Reliance Sekuritas ini berniat untuk menggeluti investasi surat utang korporasi dalam pecahan retail. Ide ini berangkat dari kegelisahannya terkait investor retail yang sulit untuk membeli surat utang korporasi secara langsung karena tergolong mahal dan harus dalam nominal yang besar.
Untuk itu, Reliance Sekuritas tengah membangun prototipe dengan syarat, surat utang harus diterbitkan perusahaan BUMN dan setidaknya memiliki peringkat single A. "Kami mencoba dulu. Kami beli sebagian kecil bonds, lalu disimpan sebagai portofolio. Kemudian, kami distribusikan ke nasabah Reliance yang berminat," ucap dia.
Baca Juga: Lo Kheng Hong bocorkan tips investasi di pasar modal saat pandemi Covid-19
Tips untuk investor pemula
Tiga belas tahun menggeluti dunia investasi, Wilson telah merasakan pahit manis dalam menanamkan modalnya. "Rugi nyangkut sampai 50% saya ngalami. Keuntungan lebih dari sepuluh kali saya juga ngalami," ungkap dia.
Oleh karena itu, bagi investor pemula yang ingin memulai investasi, ia menyarankan untuk berinvestasi pada waktu dan ilmu terlebih dahulu, sebelum menginvestasikan uang. Artinya, investor pemula perlu banyak membaca berita investasi, buku investasi, bertanya ke orang-orang yang sudah sukses bertransaksi di pasar modal, ikut seminar, pelatihan, dan sebagainya.
Kemudian, investor pemula juga perlu punya disiplin dan konsistensi, serta kesabaran dalam berinvestasi. Hal penting lainnya adalah, jika investor pemula memang sudah merencanakan investasi, ya harus dijalankan supaya tidak hanya berakhir sebagai rencana.
Baca Juga: Resesi ekonomi di depan mata, yuk siapkan dana darurat dengan cara ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News