kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak tantangan dan prospek emiten pengelola jalan tol


Minggu, 24 Juni 2018 / 21:30 WIB
Simak tantangan dan prospek emiten pengelola jalan tol


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten pengelola jalan tol berpotensi tumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan dan penyesuaian tarif setiap dua tahun sekali sesuai ketetapan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

Hanya saja, William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan untuk menggenjot kinerja tentu emiten sektor pengelola tol tidak bisa hanya berpangku tangan terhadap dua katalis positif itu saja. Apalagi kini ada wacana intergrasi tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang membuat tarif tunggal sebesar Rp 15.000.

Emiten sektor pengelola tol juga harus bisa meningkatkan pertumbuhan ketersediaan jalan tol dan layanan fasilitas. "Tentunya dalam mengejar infrastruktur ruas jalan diperlukan cost yang tinggi dan ini jadi tantangan bagi sektor tol," kata William, Jumat (22/6).

Komposisi antara pembangunan jalan tol dengan kenaikan tarif saling berimbang dalam mendongkrak kinerja sektor tol ini. Pengelolaan dana juga menjadi kunci emiten di sektor tol sukses. Jangka panjang emiten sektor tol bisa melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan karena transaksi digantikan dengan sistem pembayaran e-toll.

Dari tiga emiten yang ada di sektor tol, William menjagokan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Alasannya, JSMR memiliki likuiditas lebih tinggi dibanding PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) dan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

"Kalau biacara investasi yang dilihat tentu likuiditas sahamnya, kalaupun CMNP menarik tetapi jika tidak ada likuiditas maka sama saja," kata William.

Selain itu, William menjagokan JSMR karena pesaing emiten ini belum bisa yang mengejar kinerja JSMR secara signifikan. "JSMR cukup mumpuni di bidangnya," kata William yang merekomendasikan buy saham JSMR ditarget harga Rp 5.200.

Katalis positif lain yang membuat William merekomendasikan buy saham JSMR karena memiliki pertumbuhan jalan tol baru yang gencar dilakukan di luar Jabodetabek.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×