kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rencana integrasi tarif JORR tak berdampak signifikan bagi emiten jalan tol


Minggu, 24 Juni 2018 / 20:05 WIB
Rencana integrasi tarif JORR tak berdampak signifikan bagi emiten jalan tol
ILUSTRASI. Integrasi sistem transaksi Tol JORR


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis memprediksi rencana pemerintah mengintegrasikan tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) tidak akan berdampak signifikan pada potensi pertumbuhan kinerja emiten di sektor pengelola jalan tol. Bagi emiten sektor pengelola jalan tol, kenaikan tarif tol turut menjadi faktor pendongkrak pendapatan.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menunda pemberlakuan integrasi tarif tol hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sebelumnya, pemerintah merencanakan akan menerapkan tarif integrasi pada Rabu (20/6).

Bila tarif integrasi jadi diterapkan maka pengguna jalan tol JORR hanya akan membayar satu kali lewat dengan tarif Rp 15.000 saat masuk tanpa memperhitungkan berapa jarak yang sudah dilewati. Namun, tarif integrasi membuat tidak semua pengguna tol merasakan kenaikan tarif. Bagi pengguna jarak jauh, ada keuntungan yang cukup besar karena jadi bayar jauh lebih sedikit dari yang seharusnya.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan integrasi tarif tol berpotensi menambah pendapatan emiten sektor pengelola tol. "Dari tarif terendah Rp 3.500 jadi naik ke Rp 15.000 ini cukup signifikan ditambah jalur tersebut padat kendaraan kenaikan tarif pada dasarnya jadi sentimen positif," kata William, Jumat (22/6).

Namun, di lain sisi terjadi pengurangan tarif bagi pengguna jarak jauh dari tarif yang paling tinggi Rp 27.500 menjadi Rp 15.000. "Pertumbuhan pendapatan ada, namun tidak signifikan naiknya karena ada kenaikan dan pengurangan tarif jadi sama saja," kata William.

William merekomendasikan hold untuk PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di target harga Rp 4.200. Alasan William merekomendasikan hold karena menilai valuasi JSMR tinggi sementara potensi kenaikannya kecil.

William berpendapat kenaikan sektor tol masih tipis. Ke depan sektor ini bisa tumbuh jika didorong pertumbuhan ekonomi yang juga konsisten tumbuh. Dengan tumbuhnya ekonomi Indonesia diharapkan aktifitas logistik juga akan meningkat sehingga bisa mempengaruhi lini bisnis utama emiten sektor tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×