Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Saham lainnya yang diproyeksikan memasuki indeks LQ45 adalah PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST, anggota indeks Kompas100 ini), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON, anggota indeks Kompas100 ini), dan PT Wijaya Karya (WIKA, anggota indeks Kompas100 ini) juga berpeluang masuk.
Suria menyatakan saham poultry seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN, anggota indeks Kompas100 ini) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG, anggota indeks Kompas100 ini) malah diproyeksikan keluar karena menurut Suria performanya kurang baik.
Strategi lain yang bisa dicermati investor indexing adalah melepas saham dengan free float kecil dan masuk ke saham free float besar karena dengan penyesuaian ini saham dengan rasio free float yang besar akan diuntungkan.
Wawan merekomendasikan investor bisa mencermati saham PT Mandiri (BMRI, anggota indeks Kompas100 ini) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100 ini) yang otomatis bobotnya akan bertambah sehingga semakin menguatkan sentimennya di pasar.
Wawan menyarankan investor memasuki saham-saham big caps khususnya perbankan karena akan diuntungkan dengan potensi pemangkasan suku bunga dan kemungkinan dana asing yang akan masuk.
“Spesifik berbicara BBCA investor bisa melakukan investasi jangka panjang dengan target harga Rp 33.000 hingga akhir tahun,” ujarnya.
Adapun saham BMRI yang ditargetkan jangka pendek ke target harga Rp 8.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News