Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona atau Covid-19 menekan bisnis berbagai emiten, tak terkecuali PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS). Investor Relations PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk Yosef mengaku iklim usaha CARS terpengaruh oleh Covid-19.
Meski demikian, kegiatan operasional masih berjalan dengan mengikuti kebijakan pemerintah daerah wilayah operasi seperti di Semarang. Ia bilang, seluruh diler Nasmoco, kantor Andalan Finance, dan outlet CARfix masih beroperasi normal namun disertai dengan kebijakan bekerja di rumah dan pengurangan jam kerja dari level operation hingga supporting.
Baca Juga: Ada Covid-19, Bintraco Dharma (CARS) evaluasi rencana ekspansi
Sejauh ini, CARS telah mengoperasikan sebanyak 24 Diler Nasmoco Toyota, kemudian 41 kantor cabang Andalan Finance, dan 32 outlet CARfix.
Selain menjalankan operasi secara normal, CARS juga sudah menerapkan beberapa strategi agar mampu menahan penurunan kinerja. Misalnya saja dengan mengandalkan jalur komunikasi digital seperti melalui website, aplikasi, hingga media sosial untuk menjangkau pelanggan yang terkendala situasi Covid-19 saat ini.
“Namun secara umum hingga saat ini di lokasi operasi perseroan masih berjalan normal dan tentu kami berharap kondisi bisa semakin baik setelah Covid-19 ini berlalu,” ungkapnya pada Kontan, Senin (20/4).
Sebagai informasi, pemegang izin usaha dealership kendaraan Toyota di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini juga tengah fokus untuk mempertahankan penguasaan pasar otomotif sebesar 30% di wilayah tersebut.
Hingga kuartal III tahun lalu, CARS mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 5,5 triliun, atau turun sekitar 3% dibanding pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun 2018 yang sebesar Rp 5,6 triliun.
Baca Juga: Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma (CARS) telah menggunakan seluruh dana IPO
Sementara itu, laba bersih konsolidasian CARS tertekan sekitar 42% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 117 miliar dari sebelumnya Rp 202 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News