kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak Strategi Berinvestasi di Saham, Kripto dan Emas di Tahun 2022


Rabu, 16 Februari 2022 / 10:17 WIB
Simak Strategi Berinvestasi di Saham, Kripto dan Emas di Tahun 2022
ILUSTRASI. Investasi pada aset kripto


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah platform edukasi dan investasi di bidang saham, kripto dan emas berkolaborasi membahas prospek investasi tahun 2022, di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.

Lewat webinar market insight bertajuk The Next  Market Mover 2022, Triv.co.id berkolaborasi dengan EMTrade, Sucor Sekuritas, dan LakuEmas membahas beragam pilihan hingga tren investasi ke depan.

Gabriel Rey, CEO platform perdagangan bitcoin Triv.co.id memadang pergerakan pasar aset kripto dipengaruhi sentimen baik positif maupun negatif.

"Saat ini, semua sentimennya negatif sehingga investor kebanyakan bersikap wait and see. Oleh karena itu, kita perlu sentimen positif untuk menaikkan pasar kembali,” kata Rey dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/2).

Menurutnya, meskipun Bitcoin tengah mengalami penurunan nilai setelah mencetak rekor tertinggi beberapa waktu lalu, namun kondisi pasar saat ini berbeda jauh dengan 2017. Triv misalnya saat ini tidak mengalami penurunan jumlah pengguna maupun transaksi.

Baca Juga: Kembali Tren Naik, Cek Harga Uang Kripto Bitcoin Dogecoin Shiba Inu Hari Ini (16/2)

Dia memandang dengan masuknya miliarder dunia berinvestasi di Bitcoin seperti Elon Musk akan semakin memperkuat  kredibilitas asset kripto, khususnya Bitcoin.

Rey menyarankan dalam berinvestasi pada aset kripto, Bitcoin harus ada dalam daftar portofolio koin yang dimiliki. Menurutnya, jangan sampai saat investasi kripto hanya memilih alt coin saja.

"Saat Bitcoin naik belum tentu alt koin naik, tetapi saat Bitcoin turun maka dipastikan alt coin juga turun. Jadi cara paling aman investasi di kripto adalah pada bitcoin," jelasnya.

Dia menambahkan, peluang cuan dari pasar kripto tak hanya dari jual beli saja, tetapi juga  dari fitur baru yang bernama staking.  Fitur yang mirip dengan bunga pada bank atau dividen pada saham ini pada intinya memberikan imbalan kepada investor yang memegang koin kripto dalam jangka waktu tertentu, misalnya setahun.

Selanjutnya, Rey berpesan agar investor juga cermat memilih broker asset kripto. Pilih broker yang memiliki asuransi.

"Triv saat ini memiliki Cold Storage di insurance Bitgo Kustodian dan Lody Insurance, Inggris. Jadi cold wallet-nya US$ 100 juta atau Rp 4,5 triliun. Lalu hot wallet-nya juga diasuransikan US$ 5 juta sehingga totalnya US$ 105 juta," ungkapnya.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.828,3 di Awal Perdagangan Hari Ini, Asing Borong ASII, BBRI, ARTO

Sementara CEO EMTrade Ellen May memaparkan, strategi dalam berinvestasi harus disesuaikan dengan profil resiko investor. Menurutnya,  seorang investor atau trader harus terlebih dahulu mengenali karakter diri sendiri sebelumnya memutuskan berinvestasi.

"Kita harus tau profil kita apakah tipikal investor konservatif, moderat atau agresif agar kita bisa memilih beragam jenis investasi saham yang berisiko rendah, menengah hingga tinggi,” ujar Ellen.  

Adapun untuk investor yang konservatif memilih investasi saham dengan risiko rendah, Ellen menyarankan memilih saham-saham perusahaan yang berkapitalisasi besar untuk jangka panjang. Untuk profil moderat yang lebih berani risiko bisa pilih saham-saham second liner, cari multibagger stocks atau trading. Sedangkan untuk yang lebih berani lagi mengambil risiko bisa coba trading aset kripto.   

Agar investor pemula lebih baik dan bijak dalam berinvestasi, Emtrade menyediakan aplikasi edukasi saham, sinyal trading serta advisory.

Adapun Bernardus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas menerapkan strategi 3M+1D dalam memberi edukasi tentang investasi saham. Pertama, seseorang harus punya mindset untuk terus belajar, upgrade diri, berjuang, dan fokus pada konsistensi profit jangka panjang.

Kedua, metode. Investor harus melengkapi dirinya dengan pengetahuan makro ekonomi dan analisis fundamental sehingga paham kapan untuk beli dan jual. Ketiga, punya money management. Keempat, disiplin dengan trading plan, investmen plan yang sudah dibuat.

Bernard menganalisis bahwa kebijakan tapering yang akan The Fed akan sedikit mengguncang pasar global.

“Konsekuensinya likuiditas pasar akan turun,mereka akan take profit dari instrumen agresif seperti saham dan kripto lalu beralih ke instrumen yang lebih stabil seperti obligasi dan deposito yang akan naik suku bunganya,” ujar Bernard.

Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 11.000 Menjadi Rp 946.000 Per Gram Pada Hari Ini (16/2)

Sejumlah saham pun direkomendasikan Bernard dalam menghadapi perubahan pasar ke depannya. Seperti saham perusahaan minyak karena diprediksi ada kenaikan harga akibat potensi perang Rusia-Ukraina. Sehingga saham perusahaan oil seperti Medco layak diperhatikan.

Adapun Junior Sambyanto CEO LakuEmas.com platform jual beli logam mulia dan perhiasan emas memaparkan, investasi emas tidak menjanjikan hasil investasi yang setinggi saham. Namun seorang investor wajib memasukkan emas dalam portofolionya karena memberikan stabilitas dan menjadi sumber dana darurat yang dapat cepat dicairkan.

“Jadi LakuEmas mau ajak generasi kita jangan lupa emas,"" ujarnya.

Sehingga ketika berinvestasi di emas, maka konsepnya seperti menabung. Metode cost averaging pun cocok dipakai dalam investasi emas, selain dalam investasi saham bluechips.

“Emas dikenal sebagai hedging alami terhadap inflasi. Jadi emas jangan dijadikan instrument trading, tapi tabungan,” pesan Junior.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×