kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Sentimen yang Menopang Penguatan IHSG Dalam Sepekan Terakhir


Minggu, 06 Maret 2022 / 05:43 WIB
Simak Sentimen yang Menopang Penguatan IHSG Dalam Sepekan Terakhir
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,12% dalam sepekan terakhir


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa di pekan ini setelah ditutup ke level 6.928,33 pada Jumat (4/3). Dalam sepekan terakhir, IHSG pun 0,12%. Dalam pekan ini, perdagangan juga cukup pendek karena ada 2 hari libur.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, selama sepekan ini pergerakan IHSG dipengaruhi beberapa hal. Mulai dari memanasnya kembali kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina hingga rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Para pelaku keuangan masih memproyeksi, The Fed akan kerek suku bunga 25 bps atau lebih agresif pada pertemuan bulan ini.

“Selanjutnya yang mempengaruhi pergerakan IHSG juga ada tapering dari BI melalui GWM, kemudian menguatnya harga-harga komoditas, terutama minyak dan batubara akibat sentimen geopolitik Rusia-Ukraina,” jelasnya kepada Kontan, Jumat (4/3).

Baca Juga: IHSG Menguat 0,87% ke 6.928 di Perdagangan Jumat (4/3), Net Buy Asing Rp 2,38 Triliun

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menilai, sentimen utama yang menggerakkan IHSG dalam sepekan terakhir adalah kenaikan harga komoditas, khususnya batu bara dan minyak dunia imbas perang Rusia melawan Ukraina.

Di lain sisi, semakin terkendalinya penanganan kasus Omicron di Indonesia membuat iklim investasi semakin menarik.

“Laporan keuangan yang baru saja dipublikasikan pada umumnya menunjukkan banyak perbaikan kinerja dan recovery setelah terdampak pandemi,” jelas William, Jumat (4/3).

William menambahkan, pegerakan IHSG lebih banyak didominasi sentimen domestik dibandingkan global. Meskipun terjadi perang Rusia dan Ukraina, dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap pasar modal Indonesia.

“Justru karena terjadi perang yang membuat harga komoditas naik, ekonomi Indonesia malah diuntungkan karena Indonesia adalah negara pengekspor komoditas,” pungkas William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×