Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diproyeksi kembali bergerak datar dengan kecenderungan menguat pada perdagangan hari ini (16/9). Kombinasi sentimen dari eksternal dan internal masih mempengaruhi pergerakan rupiah.
Kamis (15/9), rupiah spot ditutup menguat 0,07% atau ke Rp 14.898 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah menguat 0,16% ke Rp 14.899 per dolar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah masih akan bergerak datar dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan hari ini. Dari dalam negeri, rupiah mendapat sokongan dari rilis data surplus neraca perdagangan.
"Rupiah kembali mendapatkan dukungan dari data surplus perdagangan yang besar. Di sisi lain, penguatan dolar AS diperkirakan telah priced-in untuk saat ini, dengan pelaku pasar mengantisipasi FOMC di minggu depan," jelas Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (15/9).
Sentimen utama bagi pergerakan rupiah masih berasal dari kebijakan sejumlah bank sentral di pekan depan. Pekan depan terdapat pertemuan FOMC, di mana The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps. Sejalan, BI juga diproyeksi kembali menaikkan suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilakukan pada 21-22 September.
Baca Juga: Perkasa di Asia, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.898 Per Dolar AS Hari Ini
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga memperkirakan, rupiah dapat menguat tipis pada Jumat (16/9). Faktor utama datang dari surplus neraca perdagangan Agustus 2022 yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
"BPS melaporkan kinerja ekspor yang masih tinggi dan berdampak surplus neraca dagang sebesar US$ 5,76 miliar," kata dia.
Reny pun memperkirakan, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.845- Rp 14.905 per dolar AS pada akhir pekan ini.
Sedangkan Lukman memproyeksikan, rupiah pada perdagangan Jumat (16/9) berada dalam rentang Rp 14.850 - Rp 14.950 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News