kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Simak sentimen menggerakan rupiah besok Selasa (6/7)


Senin, 05 Juli 2021 / 18:00 WIB
Simak sentimen menggerakan rupiah besok Selasa (6/7)
ILUSTRASI. Rupiah menguat 0,39%, ke level Rp 14.476,6 per dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Senin (5/7).


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat 0,39%, ke level Rp 14.476,6 per dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Senin (5/7). Sedangkan kurs Jisdor menguat sebanyak 0,56%, ke level Rp 14.482 per dolar AS.

Presiden Komisoner HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menilai bahwa laporan dan data yang positif dari AS selama pekan sebelumnya telah mendukung penguatan dolar AS, tetapi menurutnya hal ini sudah diantisipasi pasar. “Setelah laporan pekerjaan, dolar AS cenderung melemah karena aksi profit taking, juga kebijakan tapering dari The Fed yang tidak kunjung memberikan isyarat untuk dilakukan,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (5/7).

Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, investor saat ini sedang menunggu risalah dari pertemuan terbaru Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) penetapan suku bunga Fed, yang akan dirilis akhir pekan ini. “Risalah akan diteliti dengan cermat karena pada pertemuan ini The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang dimulai pada 2023 dalam perubahan hawkish yang mengejutkan dalam kebijakan moneternya,” kata Ibrahim dalam rilis rupiah hariannya.

Baca Juga: Paling cepat, BI akan naikkan suku bunga tahun depan, cuma ada syaratnya

Selain itu, di hari Selasa (6/7), Ibrahim menilai investor menunggu keputusan kebijakan dari Reserve Bank of Australia. Meskipun tidak diharapkan untuk mengubah suku bunganya, beberapa investor memperkirakan bank sentral Australia tidak akan memperpanjang target imbal hasil tiga tahun di luar obligasi April 2024.

Sedangkan dari dalam negeri, Ibrahim menilai pasar merespons positif isu pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat yang sudah diterapkan pemerintah akibat lonjakan kasus Covid-19. Akan tetapi, walaupun ada beberapa hal yang membuat dolar AS melemah, Sutopo menilai pasangan USDIDR untuk beberapa hari ke depan menurutnya akan cenderung stabil.

Untuk perdagangan Selasa (6/7), Sutopo menilai rupiah akan bergerak di rentang harga Rp 14.430 per dolar AS–Rp 14.520 per dolar AS. Sedangkan Ibrahim melihat rupiah akan melemah di rentang harga Rp 14.450 per dolar AS–Rp 14.520 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat 0,56% ke Rp 14.482 per dolar AS pada Senin (5/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×