Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan Kamis (22/10). Sejak perdagangan dibuka, indeks langsung merosot ke zona merah hingga akhirnya melemah 0,09% ke level 5.091,82.
Pelemahan indeks hari ini dibebani oleh sektor pertambangan (-1,01%), agrikultur (-1,01%), barang konsumsi (-0,68%), hingga sektor perdagangan (-0,42%). Bersamaan, investor asing juga melepas kepemilikannya di pasar saham domestik. Hari ini, asing mencatatkan net sell sebesar Rp 262,25 miliar di semua pasar.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, pada perdagangan Jumat (23/10), pasar akan sepi sentimen dari dalam negeri. Hanya saja, sentimen yang berasal dari luar negeri akan cukup ramai mewarnai pergerakan IHSG besok.
Dari global, pelaku pasar akan mencerna rilis Fed Beige Book dan laporan IMF Regional Economic Outlook. Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis data klaim pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis nanti malam serta debat calon Presiden AS yang akan digelar lusa. “Investor juga masih memonitor pembicaraan mengenai paket stimulus fiskal di AS,” ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Kamis (22/10).
Baca Juga: Kurs rupiah melemah ke Rp 14.660 per dolar AS pada Kamis (22/10)
Untuk itu, dia memprediksi IHSG akan terkoreksi tipis pada perdagangan besok dengan level support di 5.053 dan resistance di level 5.115. Adapun saham yang bisa dicermati besok antara lain PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, IHSG berpeluang bergerak terbatas menjelang akhir pekan. Okie menilai, saat ini pelaku pasar sedang menunggu rilis kinerja keuangan emiten di periode kuartal ketiga 2020.
Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah, Asing Jual Saham TLKM dan PTBA, Borong BBRI dan ASII
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-2020. Menkeu memproyeksi perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga -2,9%, dari yang sebelumnya di kisaran -2,1% hingga 0%. Okie menilai, perlambatan ekonomi pada kuartal ketiga dinilai akan berdampak pada kinerja emiten pada kuartal kemarin. “Sehingga, hal ini yang menjadi antisipasi dari investor,” ujar Okie, Kamis (22/10).
Okie memproyeksikan IHSG akan menguat terbatas pada akhir pekan ini dengan level support pada 5.060 dan resistance pada 5.183.
Baca Juga: IHSG melemah tipis di akhir perdagangan Kamis (22/10), net sell asing Rp 250 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News