Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih bertahan di posisi pertama dalam jajaran saham dengan kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nilai kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp 930,57 triliun pada Januari 2022. Adapun hingga Jumat (12/8), market cap BBCA semakin besar menjadi Rp 967 triliun yang setara dengan 10,36% dari keseluruhan.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana bilang saham yang paling dekat merebut posisi BBCA ada BBRI, TLKM dan BMRI. Namun untuk menggantikan posisi BBCA bukan hal yang mudah.
Baca Juga: Market Cap BEI Tembus Rp 9.000 Triliun, BBCA dan BBRI Jadi Juara
"BBCA dapat tergantikan bila ada penurunan kinerja fundamental atau saham-saham lain mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan di atas BBCA," ucap Wawan saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (12/8).
Menurut Wawan, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan laba bank dengan market cap jumbo ini masih seiring dengan pertumbuhan ekonomi indonesia, sehingga posisi BBCA belum akan bergeser hingga tahun depan.
Di bawah BBCA, ada saham BBRI yang selalu setia menduduki peringkat kedua sebagai saham dengan market cap terbesar di BEI. Hingga Jumat (12/8), kapitalisasi pasar BBRI sebesar Rp 648 triliun.
Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim menyebut kinerja dan harga saham BBCA dan BBRI masih berbanding lurus sehingga mendorong market cap keduanya ikut terdorong sehingga sulit dikalahkan.
Dia menilai emiten yang berpotensi untuk mengalahkan kapitalisasi pasar BBCA dan BBRI yang terdekat yaitu ada BMRI, TLKM dan GOTO. Namun yang paling mendekati ada TLKM seiring dengan peningkatan kinerjanya.
"Paling mendekati saat ini ada TLKM yang juga memiliki pertumbuhan harga saham dan kinerja berbanding lurus, seiring dengan harga sahamnya yang mulai recover sejak terjadi koreksi pada saat pandemi," tandasnya.
Per Jumat (12/8), kapitalisasi pasar TLKM mencapai Rp 451 triliun. Secara year to date, saham TLKM sudah melesat 12,62% ke level Rp 4.550 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
