kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak reksadana baru besutan Corfina Capital


Kamis, 14 November 2013 / 16:19 WIB
Simak reksadana baru besutan Corfina Capital
ILUSTRASI. Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Satu lagi produk reksadana baru yang muncul ke permukaan dan memburu para investor. Produk itu adalah Corfina Grow-2-Prosper Rotasi Strategis keluaran Corfina Capital yang ditargetkan memiliki asset under management (AUM) Rp 200 miliar hingga akhir 2014 mendatang.

Reksadana ini memiliki komposisi portofolio minimal 80% di pasar ekuitas, sementara sisanya diletakkan di instrumen pasar uang. Bagi yang berminat, cukup dengan Rp 100.000 investor bisa memperoleh reksadana ini.

Iwan Triadji, Fund Manager Corfina menjelaskan, reksadana ini cocok bagi mereka yang memiliki karakter jangka panjang. Soalnya, sesuai namanya, rotasi, yang artinya alokasi sektoralnya disesuaikan dengan posisi harga saham dan kondisi makro perekonomian.

Namun, dia masih enggan mengungkapkan persentase bobot alokasi sektoralnya. Tapi yang jelas, dari sepuluh sektor yang ada di bursa lokal, tracking sector Grow-2-Prosper Rotasi Strategis akan difokuskan ke sektor komoditas yang mencakup pertambangan, perkebunan, infrastruktur, dan konsumer.

Untuk waktu dekat ini, lanjut Iwan, Corfina Grow-2-Prosper Rotasi Strategis akan fokus di sektor komoditas, khususnya agri. Soalnya, harga sektor komoditas sudah ada di posisi bottom. Sementara, sesuai dengan siklusnya, sektor ini mulai mengalami recovery. "Jadi, sektor ini bisa mulai dikoleksi," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Irsanto Aditia, Direktur Corfina Capital bilang, rebalancing portofolio reksadana ini dilakukan setiap satu bulan sekali demi mengoptimalkan kinerjanya. "Jika indeks lagi bagus, bisa saja portofolionya 100% dilarikan ke ekuitas," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×