Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di awal perdagangan hari ini. Rabu (14/5) pukul 09.07 WIB, IHSG menguat 95,515 poin atau 1,4% ke 6.928,318.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG hari ini, Rabu (14/5) akan berada dalam fase konsolidasi.
IHSG saat ini berada dalam tren naik dengan kemiringan positif (+26.17) dan volatilitas rendah (1.12), menunjukkan stabilitas harga dalam 30 periode terakhir. Meskipun tren cukup kuat (R-squared 0.7412), IHSG berada di bawah garis tren (6,878) dan mendekati level support pertama (6,738), menandakan potensi tekanan jual.Indikator teknikal (MFI 20.46, RSI 19.29, W%R -83.06) menunjukkan kondisi oversold, mengindikasikan potensi pembalikan harga ke atas. Namun, momentum negatif yang kuat (CMO -61.42) mengisyaratkan tekanan jual masih dominan. Dengan situasi ini, lebih bijak untuk menunggu konfirmasi pembalikan sebelum melakukan pembelian. Critical level di 6,720.
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Indosat Tbk (ISAT)
ISAT saat ini berada dalam tren naik dengan kemiringan tren +21.70, menunjukkan pergerakan harga yang stabil dan meningkat secara bertahap. R-squared 0.7960 menunjukkan hubungan yang kuat antara harga dan tren, sementara volatilitasnya cukup rendah dengan standar deviasi 1.26, mencerminkan stabilitas. Harga mendekati support 1 (1,785), yang bisa menjadi area pembelian jika ada volume yang meningkat. Namun, jika harga menembus support 2 (1,730), potensi koreksi lebih lanjut perlu diwaspadai. Sebaliknya, resistance 1 (1,880) dan resistance 2 (1,920) bisa menjadi area untuk profit taking. Indikator teknikal menunjukkan kondisi oversold (MFI 7.11, RSI 10.89), yang mengindikasikan potensi pembalikan ke atas. Meski begitu, tekanan jual masih dominan (CMO -78.23), sehingga pembelian sebaiknya menunggu konfirmasi berupa volume yang meningkat. Sentimen positif terlihat dengan posisi Net Buy oleh investor asing, mendukung prospek kenaikan harga. Cut loss level di 1,720.
Support : Rp 1.730
Resistance : Rp 1.920
Rekomendasi : Buy on weakness
2. PT Timah Tbk (TINS)
TINS menunjukkan tren naik dengan kemiringan positif (+21.70), namun saat ini berada dalam kondisi oversold (MFI 22.17, RSI 14.77, W%R -90.97), yang menandakan potensi pembalikan harga ke atas. Harga saat ini mendekati support 1 (1,100), yang bisa menjadi area beli jika harga terkoreksi lebih lanjut. Jika menembus support 2 (1,065), ada risiko penurunan lebih lanjut. Indikator teknikal lainnya seperti CMO (-70.47) juga menunjukkan momentum negatif, tetapi dengan kondisi oversold, pembalikan harga sangat mungkin. Di sisi lain, Net Sell oleh investor asing mengindikasikan sentimen negatif, namun level resistance 1 (1,165) dan resistance 2 (1,195) perlu diwaspadai sebagai titik jual jika harga mengalami kenaikan. Strategi terbaik saat ini adalah buy on weakness di sekitar support 1 dan support 2, dengan target penjualan di level resistance jika harga mulai rebound. Cut loss level di 1,060.
Support : Rp 1.065
Resistance : Rp 1.195
Rekomendasi : Buy on Weakness
3. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
AMMN menunjukkan tren naik yang kuat dengan kemiringan garis tren +83.19, namun volatilitasnya cukup tinggi dengan standard deviasi 1.97, menunjukkan fluktuasi harga yang signifikan. Harga saat ini berada dekat dengan support 1 (7,050), yang bisa menjadi titik beli jika harga terkoreksi lebih lanjut. Jika harga menembus support 2 (6,800), potensi penurunan lebih lanjut meningkat. Indikator teknikal seperti MFI (24.58), RSI (8.69), dan W%R (-69.55) menunjukkan kondisi oversold, yang memberi sinyal kemungkinan pembalikan harga ke atas. Namun, CMO (-82.62) menunjukkan tekanan jual yang besar, meskipun ada peluang pembalikan. Sentimen pasar yang ditunjukkan oleh Net Sell dari investor asing dapat menahan kenaikan harga, namun dalam jangka pendek, kondisi oversold membuka peluang untuk buy on weakness di sekitar support dan sell on strength di resistance jika harga bergerak naik. Secara keseluruhan, strategi yang disarankan adalah membeli di support dan menjual di resistance, dengan pengelolaan risiko yang hati-hati, terutama dengan stop loss di bawah support 2. Cut loss level di 6,925.
Support : Rp 6.800
Resistance : Rp 7.050
Rekomendasi : Buy in Weakness
Selanjutnya: AS Setuju Jual Paket Senjata kepada Arab Saudi, Besaran Nilainya Bukan Main!
Menarik Dibaca: Balik Arah, Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 Hari Ini 14 Mei 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News