Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatatkan beban operasional (opex) yang lebih tinggi pada kuartal I 2025. Meski berpotensi menghambat pertumbuhan laba, kinerja AMRT diprediksi bakal tetap positif di ujung tahun nanti.
AMRT menggelontorkan dana sebesar Rp 5,61 miliar untuk beban penjualan dan distribusi pada kuartal I 2025. Secara tahunan alias year on year, nilai itu meningkat hingga 11,70%.
Analis J.P.Morgan Benny Kurniawan menyebut, opex yang lebih tinggi ini salah satunya terkait penambahan dua pusat distribusi baru di Palangkaraya dan Bengkulu yang rencananya bakal mulai beroperasi pada paruh tahun kedua 2025.
Baca Juga: Laba Sumber Alfaria (AMRT) Diprediksi Tumbuh Positif pada 2025, Cek Rekomendasinya
“Perhitungan kasaran kami, satu pusat distribusi menambah Rp 50 miliar –Rp 60 miliar ke opex,” sebut Benny dalam riset 13 Mei 2025.
Benny menilai kehadiran pusat distribusi baru memang akan memberikan sistem penyaluran dan logistik yang lebih baik bagi perseroan. Namun, ia bilang sulit untuk mengukur keuntungan dari efisiensi alur distribusi tersebut.
Selain itu, Benny juga menyoroti beban gaji karyawan yang berpotensi meningkat seiring kenaikan upah minimum. Kedua faktor tersebut diprediksi bisa menjadi beban bagi pertumbuhan laba.
Alhasil, Benny memperkirakan pertumbuhan margin laba kotor AMRT sepanjang tahun 2025 hanya bakal naik 0,2% secara tahunan. Itu pun, sebagian besar akan tercermin pada kuartal IV nanti.
“Kami percaya margin laba kotor akan cenderung datar hingga 0,1% pada 9 bulan pertama 2025, sebelum meningkat sebesar 0,4% – 0,5% pada kuartal IV 2025,” kata Benny.
Di sisi lain, Analis OCBC Sekuritas Jessica Leonardy masih memandang positif peningkatan opex AMRT.
Baca Juga: Kinerja Keuangan Menyusut, Harga Saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Menciut
“DC baru ini diperkirakan akan mendorong optimalisasi biaya operasional jangka panjang melalui pengurangan biaya transportasi dan distribusi, perluasan cakupan jaringan, dan peningkatan efisiensi rantai pasok,” papar Jessica dalam riset 6 Mei 2025.
Lebih lanjut, Jessica bilang optimalisasi strategi harga melalui penawaran berbagai program promosi dan diskon, serta penguatan rantai pasok yang lebih efisien, bakal menjadi prioritas perseroan dalam menjaga daya saing sepanjang 2025.
Maka dari itu, Jessica memprediksi pertumbuhan laba bersih AMRT mencapai 10% secara tahunan di ujung tahun 2025 nanti. Dus, ia merekomendasikan buy untuk saham AMRT dengan target harga Rp 2.900 per saham.
Benny juga bilang rasio opex terhadap penjualan bisa mencapai maksimal 19% pada 2025, sehingga ia memprediksi pertumbuhan laba bersih perseroan mencapai 13,9% secara yoy. Dus, ia memberi rating overweight untuk saham AMRT, dengan target harga akhir tahun Rp 3.400 per saham.
Selanjutnya: Nissan Berencana Tutup Pabrik di Jepang dan Luar Negeri demi Efisiensi Biaya
Menarik Dibaca: Perluas Jaringan Distribusi Pemesanan Properti, OYO Luncurkan SuperAgent
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News