Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menempuh langkah strategis korporasi guna menjaga keberlanjutan. Perseroan melakukan akuisisi terhadap PT Remala Abadi Tbk (DATA) dan menyiapkan aksi rights issue.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Daniel Widjaja dan Wilbert Arifin dalam riset 11 Juni 2025 memaparkan, TOWR mengakuisisi sebesar 40% saham DATA senilai Rp 535,7 miliar pada kuartal II-2025.
“Kesepakatan ini semakin memperkuat posisi TOWR di infrastruktur jaringan serat optik,” jelas Daniel dan Wilbert.
Sementara itu, TOWR juga menggalang dana hingga Rp 9 triliun melalui penerbitan rights issue sebanyak 15 miliar saham, yang telah disetujui oleh para pemegang saham. Aksi ini guna mendanai aksi korporasi di masa depan.
Baca Juga: Kinerja Sarana Menara (TOWR) Terdorong Ekspansi Fiber, Cek Rekomendasi Sahamnya
Suntikan modal ini diperkirakan akan menurunkan rasio utang terhadap ekuitas (gearing) dari 2,5x menjadi 1,6x, serta memperbaiki rasio utang bersih terhadap EBITDA pada 2025. Ini sekaligus meningkatkan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Menurut Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, akuisisi DATA dan rights issue juga memperkuat ekspansi digital dan struktur permodalan.
Meskipun, keputusan ini berpotensi menekan earnings per share (EPS) jangka pendek sebelum menghasilkan nilai tambah dari pertumbuhan jangka menengah.
Sukarno juga menyorot kinerja bottom line perseroan yang justru mengalami tekanan. Dibandingkan kuartal IV-2024, laba bersih TOWR tercatat turun sekitar 10% menjadi Rp 803 miliar. Ini disebabkan tekanan biaya keuangan dan rugi dari pos lain-lain yang membengkak.
Bagaimanapun, tak dimungkiri TOWR mencatat kinerja operasional yang solid dengan EBITDA yang stabil. “Ini mencerminkan kekuatan model bisnis menara dan fiber,” kata Sukarno kepada Kontan, (15/7).
Menurut Sukarno, penurunan suku bunga Bank Indonesia juga akan menurunkan beban bunga TOWR dan meningkatkan margin laba bersih, serta mendukung valuasi saham melalui sentimen positif pasar.
Baca Juga: Saham TOWR Sedang Uptrend, Jadi Emiten Menara Paling Banyak Aksi Korporasi di 2025
Senada, Daniel dan Wilbert mengatakan, pemangkasan suku bunga BI juga jadi angin segar terhadap pertumbuhan laba.
Ke depan, Sukarno bilang investor perlu mencermati akuisisi, ekspansi digital, dan kebutuhan capex tinggi. Tak lupa, adanya risiko fluktuasi nilai tukar sebagai sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan saham TOWR hingga akhir tahun.
“Dengan kinerja yang stabil, margin yang tinggi, dan ekspansi berkelanjutan, saham TOWR memiliki prospek positif,” imbuhnya.
Daniel dan Wilbert juga memandang TOWR positif dan menyorot akuisisi yang dilakukan. Lantaran mampu menangkap lonjakan permintaan data dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Sukarno merekomendasikan beli saham TOWR dengan target harga Rp 700 per saham. Daniel & Wilbert juga menyarankan buy dengan target harga Rp 900 per saham.
Selanjutnya: Pembayaran Menggunakan Kartu Kredit Meningkat pada Awal 2025, Apa Sebabnya?
Menarik Dibaca: Eva Mulia Acne Set: Solusi Perawatan Kulit Berjerawat Sesuai Kebutuhan Kulitmu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News