kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Simak Rekomendasi Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas untuk Hari Ini (31/7)


Senin, 31 Juli 2023 / 08:01 WIB
Simak Rekomendasi Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas untuk Hari Ini (31/7)
ILUSTRASI. Ajaib Sekuritas memberikan rekomendasi saham BBRI, SMGR, MYOR untuk hari ini (31/7)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,05% ke level 6.900,23 pada perdagangan Jumat (28/7). IHSG mengakumulasi penguatan 0,28% sepanjang pekan lalu.

Secara sektoral, tujuh indeks saham mengalami pelemahan dan empat sektor menguat. IDX basic materials memimpin penguatan pada pekan lalu dengan kenaikan 2,35%. Disusul IDX energy yang menanjak 1,69%. Sektor lain yang bergerak naik adalah IDX industrials 0,76% dan IDX consumer cyclicals 0,12%.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyoroti katalis positif pada sektor material dasar, salah satunya Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) pada Semester I-2023 tercatat Rp 363,3 triliun atau tumbuh 17% (YoY). Sektor industri logam dasar dan barang logam, bukan mesin serta peralatannya paling diminati.

Di sisi lain, sektor energi mengalami akselerasi ditopang oleh komoditas batubara dan minyak mentah kembali menguat. Harga minyak mentah WTI dalam sepekan (24-28 Juli 2023) naik +4,55% di level US$ 80,05 per barel (28/7), sedangkan harga batubara ICE Newcastle kontrak Agustus 2023 sempat kembali berada di level US$ 147,6 per ton pada pekan ini.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham yang Bisa Jadi Pilihan untuk Hari Ini (31/7)

Katalis pergerakan IHSG minggu lalu adalah keputusan suku bunga oleh The Fed dan Bank Indonesia (BI). Dari domestik, BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%, dimana suku bunga pada level tersebut telah berjalan selama tujuh bulan beruntun.

Suku bunga The Fed naik 25 bps menjadi pada kisaran 5,25% -5,5%. Proyeksi kenaikan suku bunga masih berlanjut pada FOMC September mendatang. Katalis lain berasal dari Amerika Serikat (AS), namun cenderung bernada positif.

Meliputi indeks pengeluaran konsumen pribadi atau personal consumption expenditure (PCE) AS tumbuh 3% YoY pada Juni 2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 3,8% YoY. "Data ini menggambarkan konsumsi masyarakat AS mengalami perlambatan akibat kebijakan suku bunga The Fed yang agresif," ungkap Ratih dalam risetnya, Sabtu (29/7).

Ratih melanjutkan, angka PCE yang melambat turut mencerminkan inflasi yang telah melandai. Hal ini tercermin dari inflasi tahunan AS pada periode Juni telah berada di level 3%, turun dari bulan sebelumnya sebesar 4%.

Pada periode Juli 2023, indeks konsumen yang tercermin dari Michigan Consumer Sentiment index mengalami peningkatan di level 71,6 poin lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 64,4. Rilis tersebut mencerminkan membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi, seperti perlambatan inflasi dan stabilitas pasar tenaga kerja.

Kembali ke dalam negeri, pada pekan ini hal yang dapat menjadi perhatian investor adalah angka inflasi dan indeks PMI manufaktur. Inflasi dalam negeri diproyeksikan masih terkendali dalam target BI 2% - 4%.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Pilihan dari Mega Capital Sekuritas untuk Hari Ini (31/7)

Sedangkan indeks industri manufaktur berpotensi masih di zona ekspansif yang didukung oleh solidnya konsumsi domestik. "Adapun musim rilis laporan keuangan emiten juga menjadi pendorong penguatan IHSG," imbuh Ratih.

Secara global, pelaku pasar menanti data tenaga kerja AS, seperti non farm payroll dan tingkat pengangguran periode Juli 2023 yang menjadi cerminan angka inflasi AS. Mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Ratih memprediksi IHSG pekan ini (31 Juli - 4 Agustus 2023) berpotensi menguat terbatas dalam rentang 6.875 - 6.980.

Berikut trading plan berdasarkan analisa teknikal yang direkomendasikan untuk awal pekan ini:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

  • Buy di area Rp 5.700 dengan target harga pada resistance di level Rp 5.850 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 5.500.

2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

  • Buy di area Rp 6.750 dengan target harga pada resistance di level Rp 7.000 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 6.500.

 

3. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

  • Buy di area Rp 2.430 dengan target harga pada resistance di level Rp 2.540 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 2.350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×