Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat all time high (ATH) baru di level 7.672,29 pada Rabu (28/8). Di mana, IHSG ditutup menguat 0,80% atau 60,99 poin ke 7.658,87 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi bergerak menguat cenderung lebih terbatas dalam rentang level support 7.530 dan resistance 7.748 dengan indikator RSI menunjukkan IHSG masuk dalam zona jenuh beli dan MACD menunjukkan tren yang menguat.
Audi menyampaikan sentimen dari potensi pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan September 2024 masih menjadi penopang new ATH IHSG, dengan dalam sepekan terakhir masih terjadi net buy asing.
"Selain itu, berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi sentimen positif untuk pasar," kata Audi kepada Kontan, Rabu (28/8).
Audi juga menerangkan berlanjutnya kebijakan insentif pajak 100% hingga akhir tahun oleh pemerintah juga menjadi sentimen positif untuk sektor properti.
Baca Juga: Asing Banyak Melepas Saham-Saham Ini Saat IHSG Menguat
Sementara itu, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menyampaikan secara teknikal IHSG berhasil menembus level strong resist di level 7600, yang tervalidasi dengan adanya pelebaran positif slope MACD.
"Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan berusaha menguji level resistance berikutnya di 7700 pada Kamis (29/8)," ujar Alrich kepada Kontan, Rabu (28/8).
Alrich mengungkapkan sentimen dari Eropa, pasar menantikan rilis data final consumer confidence untuk Agustus, yang diperkirakan akan sedikit turun ke level 13.40 dari 13.00 pada bulan Juli.
"Penurunan ini menunjukkan perlambatan dalam konsumsi rumah tangga yang terjadi di kawasan Eropa. Di Jerman, akan merilis data inflasi awal Agustus, dengan proyeksi turun menjadi 2.10% YoY dari 2.30% YoY di bulan Juli," ujarnya.
Sementara itu, dari Amerika Serikat, pasar menantikan rilis estimasi GDP growth rate kuartal kedua, yang diprediksi membaik dari 1.40% pada kuartal pertama menjadi 2.80%.
Baca Juga: Wall Street Anjlok: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Bersiap untuk Laporan Kinerja Nvidia
Perbaikan data ini menunjukkan kondisi perekonomian di Amerika Serikat yang masih solid. Selain itu, pasar juga akan mencermati rilis data initial jobless claims, yang diperkirakan tetap stabil di level 232 ribu.
Top picks saham dari Phintraco Sekuritas pada Kamis (29/8) jatuh pada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Sementara itu, Audi merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan, Kamis (29/8) sebagai berikut:
1. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
- Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 5.000
- Resistance: Rp 5.400
2. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
- Rekomendasi: Trading buy
- Support: Rp 1.310
- Resistance: 1.515
3. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
- Rekomendasi: Trading buy
- Support: Rp 420
- Resistance: Rp 480
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News