kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,29   -31,44   -3.39%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Rekomendasi Saham Emiten Migas Saat Harga Minyak Tengah Memanas


Minggu, 20 Februari 2022 / 17:20 WIB
Simak Rekomendasi Saham Emiten Migas Saat Harga Minyak Tengah Memanas


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

Ivan menambahkan, kebijakan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) terkait produksi minyaknya turut andil dalam memengaruhi harga minyak dunia. Jika terjadi kenaikan supply secara berlebih, maka ada kemungkinan terjadi koreksi pada harga minyak dalam jangka pendek di tengah tren positif kebutuhan minyak yang sekarang masih tinggi.

"Harga minyak dan gas seperti biasanya akan menjadi sentimen penggerak harga saham industri migas, karena pengaruhnya terhadap pendapatan emiten saya pikir masih menarik untuk mencermati potensi pertumbuhan pada emiten di sektor ini," ujar Ivan.

Mengingat situasi geopolitik di Rusia dan Ukraina yan belum stabil, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo masih melihat peluang kenaikan harga minyak dan gas pada beberapa waktu ke depan. Selama harga migas belum turun secara ekstrem, William yakin tren pertumbuhan di sektor ini masih menarik.

Saat ini, dia melihat, performa emiten-emiten migas sudah cukup tergambar dengan kenaikkan harga sahamnya. Namun di sektor energi secara umum, bisa jadi peningkatan setelahnya akan terjadi secara terbatas.

"Katalis positif biasanya berasal dari kenaikan harga komoditas terkait. Secara teknikal indeks energi juga sudah mengalami kenaikkan yang cukup tinggi dan berpotensi sudah mulai cukup terbatas kenaikannya," kata William.

Dari sisi lain, dia juga menyoroti ada potensi sentimen negatif pada sektor energi fosil termasuk migas. Keputusan akselerasi energi hijau yang melibatkan banyak negara dengan kekuatan ekonomi besar bisa mengganjal prospek sektor migas.

Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan menyebut kenaikan harga minyak dan gas global pada dasarnya lebih berdampak bagi emiten yang punya keterikatan langsung di sektor hulu. Sedangkan untuk emiten di sisi midstream dan downstream tidak berefek signifikan.

Sebut saja untuk PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). "Karena AKRA merupakan emiten distribusi minyak refined sehingga tidak terlalu berdampak pada harga brent dan WTI. Kalau PGAS sendiri karena pricing-nya teregulasi, maka harus memperhatikan regulasi pemerintah," jelas Farras.

Sedangkan dari segi pergerakan saham, Ivan menjagokan tiga emiten, yakni MEDC, ENRG dan ELSA. Dia merekomendasikan trading buy untuk ketiganya, dengan target harga saham MEDC pada Rp 640, ELSA di Rp 316, dan ENRG di level Rp 210 per saham.

Sementara, William memberikan rekomendasi buy on weakness saham MEDC dengan level support di Rp 525 dan resistance pada Rp 615. Kemudian buy untuk ELSA pada support Rp 284 dengan target harga Rp 340 - Rp 360 per saham.

Baca Juga: Harga Minyak Berakhir Mixed Pekan Ini, di Tengah Ketidakpastian Geopolitik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×