kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham emiten batubara di tengah penguatan harga komoditas


Selasa, 05 Januari 2021 / 18:06 WIB
Simak rekomendasi saham emiten batubara di tengah penguatan harga komoditas
ILUSTRASI. Tambang batubara


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal 2021 membawa angin segar bagi emiten pertambangan batubara. Pasalnya, harga komoditas ini masih menunjukkan sinyal yang positif baik dari global maupun dari dalam negeri. 

Selasa (5/1) pukul 17.50 WIB, harga batubara kontrak pengiriman Februari 2021 di ICE Newcastle berada di level US$ 80,50 per metrik ton. Walau turun dari harga di hari sebelumnya, yang ada di level US$ 81,4 per metrik ton, namun kinerja harga batubara tetap dianggap ciamik karena bertahan di atas US$ 80 per metrik ton.

Dari dalam negeri, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan harga batubara acuan (HBA) untuk bulan Januari di US$ 75,84 per ton. Nilai ini naik US$ 16,19 atau 27,14% dibandingkan dengan HBA bulan Desember 2020 yang  berada di level US$ 59,65 per ton.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, investor saat ini sudah bisa mengoleksi sejumlah saham berbasis tambang batubara, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). 

Baca Juga: Produksi batubara tembus 557,54 juta ton tahun lalu, bagaimana prospek di 2021?

Sukarno bilang, saat ini sudah bisa dijadikan sebagai momentum untuk buyback bagi saham emiten batubara.

”Saran saya, buy bertahap sambil melihat konfirmasi sinyal beli selanjutnya,“ kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/1).

Adapun pada perdagangan hari ini, kelima saham ini kompak melemah. ITMG melemah 0,37% ke level Rp 13.600, ADRO turun 2,06% ke level Rp 1.425, INDY koreksi 2,31%, PTBA turun 0,72%, dan UNTR melemah 1,31%.

Di sisi lain, Kiwoom Sekuritas Indonesia menaikkan asumsi harga batubara untuk tahun ini, yakni pada kisaran US$ 78-US$ 89 per ton. Target ini naik dari asumsi sebelumnya yakni di US$ 65 per ton. 

Adapun kenaikan harga batubara global ini disokong oleh program vaksinasi virus corona (Covid-19) yang sudah dilakukan di beberapa negara.

Sementara itu, analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menjadikan saham PTBA, ADRO dan UNTR sebagai top picks

Untuk PTBA, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksi pendapatan perusahaan pelat merah itu di 2021 bakal meningkat. Hal ini didukung oleh produksi batubara yang lebih tinggi karena kelanjutan pembangunan infrastruktur perkeretaapian dan pelabuhan baru di masa depan. Belum lagi, PTBA  juga melakukan diversifikasi bisnis di segmen gasifikasi dan power plant.

Untuk ADRO, emiten ini diharapkan mampu menghasilkan pendapatan yang solid pada tahun 2021, mengingat harga batubara yang solid serta ekspektasi pertumbuhan yang moderat dalam produksi batubara tahun ini. 

Baca Juga: PTBA-ACT Australia teken HoA untuk produksi karbon aktif dari batubara

“Kami juga menyukai ADRO karena diversifikasi bisnisnya ke pembangkit listrik, batubara kokas, dan potensi hilirisasi batubara,” terang Stefanus dalam risetnya, Rabu (23/12).

Sementara untuk UNTR, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut diperkirakan akan mengalami pemulihan pendapatan di tahun ini. Itu berkat harga batubara yang lebih baik serta volume penjualan emas dan batubara yang lebih tinggi.

BRI Danareksa Sekuritas kompak menyematkan rekomendasi buy untuk saham PTBA, ADRO, dan UNTR dengan target harga masing-masing Rp 3.600, Rp 1.800, dan Rp 33.000 

Selanjutnya: Harga batubara menanjak, APBI: Tidak menutup kemungkinan produksi bakal lebih tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×