Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22–23 April 2025 untuk menentukan arah suku bunga acuan. Konsensus pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 5,75%.
Analis sekaligus VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi memperkirakan BI akan tetap menahan suku bunga di level 5,75% seiring dengan tekanan yang masih terjadi pada rupiah serta menjaga spread dengan Federal Funds Rate (FFR) yang diproyeksikan masih tertahan pada pertemuan Mei 2025.
"Pasar akan cenderung merespons moderat terkait keputusan tersebut jika sejalan dengan proyeksi," kata Audi kepada Kontan, Senin (21/4).
Namun, pasar berpotensi merespons positif jika BI mengambil langkah menurunkan suku bunga. Dalam skenario tersebut, sektor-sektor strategis seperti perbankan, telekomunikasi, dan otomotif diperkirakan akan memperoleh sentimen positif.
"Meski demikian, kami melihat peluang kenaikan suku bunga masih cenderung minim seiring dengan sentimen yang tengah berlangsung saat ini," ujarnya.
Baca Juga: Arah Pasar Saham Jelang Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
Audi memproyeksikan pergerakan IHSG pada kuartal II-2025 dalam tiga skenario. Dalam skenario optimistis, IHSG diperkirakan berada di kisaran 6.750 hingga 6.800. Untuk skenario moderat, indeks diproyeksikan bergerak di rentang 6.560–6.600, sementara pada skenario pesimistis, IHSG berpotensi turun ke level 5.700–5.750.
Oleh karenanya, Audi menyarankan investor untuk tetap fokus pada emiten-emiten defensif apabila keputusan BI sesuai ekspektasi. Di sisi lain, peluang jangka pendek juga terbuka bagi emiten produsen dan penjual emas.
Harga emas yang terus mencetak rekor bahkan sempat mendekati level US$ 3.400 per troy ounce dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan emiten terkait.
Audi merekomendasikan buy sejumlah saham untuk dicermati dalam jangka panjang seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) di target harga masing-masing Rp 9.250, Rp 5.450 dan Rp 2.400 per saham.
Selanjutnya: Upaya Alamtri Menjaga Harga, Borong 207,93 Juta Saham ADMR serta Buyback ADRO & AADI
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 22 April 2025: Antam Naik Rp 26.000, UBS Naik Rp 24.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News