Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) melalui Alam Synergy Pte Ltd telah menuntaskan penawaran pertukaran obligasi global (global bond) dengan total nilai US$ 422,4 juta. Aksi ini bagian dari rangkaian pembayaran kembali (refinancing) global bond yang jatuh tempo pada 2021 dan 2022.
Obligasi yang ditawarkan senilai US$ 171,39 juta yang jatuh tempo pada 2024 dengan bunga 6% dan US$ 251 juta yang jatuh tempo pada 2025 dengan bunga 6,25%.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan dengan adanya restrukturisasi maka laporan keuangan ASRI akan menjadi lebih baik karena beban utang yang akan jatuh tempo menjadi lebih panjang. "Sehingga kekhawatiran investor bahwa ASRI tidak dapat membayar utang jatuh tempo sampai di-suspend menjadi tidak ada," kata Chris, Senin (3/11).
Chris juga menilai prospek ASRI hingga akhir tahun masih cukup menarik. Terlebih Alam Sutera baru saja meluncurkan proyek baru yang penjualannya terbilang masih cukup baik. Berdasarkan catatan Kontan, pada Agustus 2020, Alam Sutera meluncurkan proyek EleVee Penthouse & Residences.
Baca Juga: Tukar Obligasi, Alam Sutera (ASRI) Terbitkan Dua Obligasi dengan Kupon Lebih Rendah
Namun, target penjualan kemungkinan belum dapat dicapai meski terlihat ada pemulihan. Hingga semester I-2020 ASRI telah mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun dari target Rp 2,5 triliun di tahun ini.
Di sisi lain, persediaan tanah (land bank) ASRI mulai menipis. Saat ini ASRI bekerja sama dengan pemilik lahan. Alam Sutera akan bertindak sebagai perusahaan yang akan membangun kawasan di lahan tersebut sembari mencari area potensial untuk dikembangkan lagi. "Jika dilihat secara valuasi ASRI saat ini tergolong murah dengan proyek dan prospek ke depan masih dapat di bilang cukup baik, sehingga menarik untuk di koleksi dengan target harga di area Rp 260," ujar Chris.
Harga ASRI ditutup stagnan pada level Rp 156 pada perdagangan Selasa (3/11). Adapun price to earning ratio (PER) tercatat sebesar -2,99 kali dan price to book value (PBV) 0,31 kali.
Sementara itu Sekretaris Perusahaan ASRI Tony Rudianto mengatakan pihaknya tengah mengkaji soal rencana ekspansi ke depan. "Rencana pengembangan alam sutera tahun depan menunggu hasil meeting annual plan 2021," kata Tony kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).
Baca Juga: Rampungkan Pertukaran Obligasi, Alam Sutera (ASRI) Lolos dari Potensi Gagal Bayar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News