kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi Mirae Asset Sekuritas untuk saham emiten retail


Kamis, 04 Juni 2020 / 20:51 WIB
Simak rekomendasi Mirae Asset Sekuritas untuk saham emiten retail
ILUSTRASI. Pusat perbelanjaan atau mal dapat kembali beroperasi mulai 15 Juni 2020 mendatang.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan bahwa pusat perbelanjaan atau mal dapat kembali beroperasi mulai 15 Juni 2020 mendatang. Izin beroperasi diberikan pada mal dan pasar nonpangan lainnya sejalan dengan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Nana Puspa Dewi, Marketing Director Kawan Lama Group, induk usaha PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mengatakan, pihaknya masih mengkaji efek dari pembukaan mal terhadap kinerja ACES.

Yang pasti, sekarang ini ACES tengah berfokus untuk tetap mendulang pendapatan meski di tengah pandemi. Ada sejumlah strategi yang dilakukan oleh ACES, antara lain menyediakan produk-produk pendukung gaya hidup sehat dan menggeber penjualan offline.

Baca Juga: PSBB diperlonggar, simak rekomendasi analis untuk saham retail

Dalam risetnya Kamis (4/6), Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya tetap memberikan sikap netral untuk emiten ritel sepanjang tahun ini. Ia juga masih mengatisipasi hasil dari kinerja kuartal satu dan kuartal kedua. Dia memperkirakan kinerja emiten ritel ini bakal melambat di kuartal pertama dan kuartal kedua 2020.

Hal ini tak lepas dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk wilayah DKI Jakarta dari 10 April silam dalam upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mal-mal sudah menghentikan kegiatan operasionalnya dari adanya imbauan masyarakat untuk bekerja dari rumah. "Kami memperkirakan emiten ritel akan meningkat secara bertahap pada paruh kedua," katanya.

Baca Juga: Ini jadwal pembukaan kegiatan dalam masa transisi PSBB DKI Jakarta

Kemudian, keputusan Pemerintah untuk mengundur cuti Lebaran 2020 juga membuat emiten ritel seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) harus melewatkan momentum mereka untuk meningkatkan penjualan.

Lebih lanjut dia bilang, perpindahan cuti bersama ke bulan Desember mungkin tidak akan memindahkan kembali antusiasme belanja konsumen ke akhir tahun atau mengalihkan pengecer (terutama RALS dan LPPF) memperlambat pendapatan selama perayaan Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga: PSBB akan berakhir, analis sebut emiten ACES dan MAPI bakal diuntungkan

Christine melihat, ACES dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) memiliki faktor musiman tertinggi untuk menggenjot pendapatan pada kuartal keempat. Salah satu alasannya adalah perbedaan karakteristik pasar. "Kami percaya bahwa ACES dan MAPI akan menjadi penerima manfaat utama dari PSBB di semester kedua 2020 karena target pasar mereka lebih tangguh dibandingkan dengan RALS dan LPPF," ujar Christine.

Secara musiman, pelanggan cenderung membeli barang-barang ACES dan MAPI selama kuartal terakhir. Ia meramal akan ada pemulihan bertahap mendekati akhir tahun.

Baca Juga: BPS: Covid-19 ubah pola mobilitas masyarakat

Christine menyarankan pelaku pasar untuk trading buy saham LPPF dengan target harga Rp 1.700 per saham. Selanjutnya, dia merekomendasikan investor untuk hold saham ACES dengan target harga Rp 1.450, kemudian hold saham RALS dengan target harga Rp 590. Pelaku pasar juga bisa melakukan trading buy saham MAPI dengan target harga Rp 810.

Pada penutupan perdagangan Kamis (4/6), saham ACES ditutup melemah 0,33% ke level 1.495 per saham, kemudian saham MAPI menguat 6,25% ke harga 765, saham LPPF turun 0,94% ke posisi 1575, dan saham RALS meningkat 1,64% ke harga 620.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×