Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Barisan saham emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie menyala lagi. Motor penggeraknya adalah dua emiten anyar, yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) dan PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII).
VKTR ngebut dengan penguatan empat hari beruntun. Harga saham emiten yang bergerak di bidang perdagangan kendaraan listrik dan komponen suku cadang ini melejit 17,33% ke level Rp 176 per saham pada perdagangan Kamis (22/2).
Emiten bungsu dari Grup Bakrie, ALII juga melaju kencang dengan penguatan lima hari berturut-turut. Harga saham emiten jasa pengangkutan laut dan intermediate stockpile ini lanjut menguat 9,40% ke posisi Rp 815 per saham.
Dibandingkan dengan harga penawaran saat initial public offering (IPO), harga ALII saat ini sudah melejit 199,63%. Belum genap sebulan, ALII baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2024.
Baca Juga: Bangun dari Tidur, Saham Grup Bakrie Ini Beramai-ramai Naik Lagi
Saham-saham terafiliasi Grup Bakrie lainnya juga menyala pada perdagangan Kamis (22/2). Tengok saja saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang naik 3,49% ke posisi Rp 89 per saham. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menguat 5,58% ke level Rp 208 per saham.
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melejit 7,14% ke harga Rp 60 per saham. Sedangkan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) hanya naik tipis 0,69% ke level Rp 145 per saham. Meski sempat naik, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) ditutup stagnan seperti harga pada penutupan hari sebelumnya.
Nyala sederet saham Grup Bakrie tersebut turut membangunkan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang tertidur di level gocap. BNBR sempat berayun di harga Rp 51 - Rp 52, meski ditutup kembali pada harga Rp 50 per saham.
Namun, momentum saat ini tak mampu membangunkan seluruh saham terafiliasi Grup Bakrie. Lantaran masih banyak saham yang terlelap sebagai saham gocap, yakni saham-saham yang terjerat notasi khusus dari BEI.
Mereka adalah PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dan PT Graha Andrasentra Propetindo Tbk (JGLE).
Catatan dan Rekomendasi Analis
Founder & CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto mengamati ada katalis yang cukup bervariasi dalam lonjakan saham terafiliasi Grup Bakrie.
Meski bukan menjadi faktor yang dominan, Fendi memandang kemenangan Prabowo - Gibran dalam hitung cepat (quick count) Pemilihan Presiden (Pilpres) menjadi bagian dari sentimen positif bagi Grup Bakrie.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Mitra Pinasthika (MPMX) yang Menargetkan Pendapatan Naik 5%
Hal ini lantaran Bakrie menjadi salah satu pendukung pasangan capres-cawapres yang berpeluang besar menang satu putaran tersebut.
"Kemungkinan ada juga sentimen itu (Pilpres). Investor dan trader berpersepsi akan ada dampak positifnya terhadap bisnis Grup Bakrie," kata Fendi kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2).
Kemudian, secara khusus Fendi menyoroti VKTR yang terdongkrak oleh insentif dari pemerintah terkait kendaraan listrik alias electric vehicle (EV).
Menyusul terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Roda Empat Tertentu dan KBLBB Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah (DTP).
Dalam beleid tersebut, pemerintah melanjutkan insentif untuk pembelian mobili listrik. Pemerintah memotong tarif PPN sebanyak 10%, dari sebelumnya 11% menjadi hanya 1% dari harga jual kendaraan.