Reporter: Auriga Agustina | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah saham sepanjang bulan Agustus lalu mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, berdasarkan data yang dilansir dari Bloomberg sepanjang Agustus lalu PT MD Pictures Tbk (FILM) mengalami peningkatan harga saham paling tinggi secara month to date (mtd) sebesar 392,04%, disusul PT Andira Agro Tbk (ANDI) 295%,
Selain itu, PT Trimitra Propertindo (LAND) 237,18%, PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) 119,65%, PT Sona Topas Tourish Tbk (SONA) 113,3%.
Ada juga Majapahit Inti Corpora (AKSI) 90,14%, PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) 87,07%, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) 70,31%, Transcoal Pacific (TCPI) 55,64%, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) sebesar 46,86%.
Dari data diatas mayoritas saham yang mengalami pertumbuhan sepanjang bulan Agustus lalu adalah perusahaan yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga William Hartanto Analis Panin Sekuritas menilai adanya unsur saham gorengan yang membuat harga saham emiten tersebut naik.
Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas juga melihat bahwa saham-saham yang mengalami kenaikan per Agustus 2018 di dominasi oleh emiten yang baru saja melakukan IPO, sehingga wajar harga saham naik karena faktor euforia.
Nafan menganggap, emiten FILM yang memperoleh pertumbuhan harga saham paling tinggi dipicu adanya animo yang besar dari masyarakat, pasalnya Price Earning Rasio (PER) FILM 10 kali pada saat IPO, selain itu MD picutres (FILM) adalah emiten perfilman pertama yang melantai di bursa.
Sementara kenaikkan harga saham emiten yang sudah lama melantai di Bursa, didorong oleh faktor fundamental perusahaan. Contohnya saja emiten SONA, pada kuartal 2 laba bersih SONA senilai Rp 59,39 miliar sedangkan tahun sebelumnya pada priode yang sama laba bersih SONA senilai Rp 30,67 miliar atau tumbuh 93,64%,
"PBV (price to book value) Sona juga lumayan 2,16 kali sehingga mendorong pelaku pasar melihat prospek fundamental SONA kedepan." Kata Nafan (3/9).
Sama halnya dengan Mahapahit, kenaikan harga saham emiten AKSI di dorong oleh fundamental perusahaan. Nafan melihat pada semester I tahun lalu laba bersih AKSI hanya 4,23 miliar sementara untuk tahun ini di priode yang sama Laba bersih AKSI meroket menjadi 6,54 MIliar atau tumbuh 54,6%. Begitu pula dengan price to book value (PBV) 5,24 kali.
Nafan Aji menilai kenaikkan secara signifikan membuat saham-saham ini overbought, Ia merekomendasikan hold untuk saham SONA dengan target harga Rp 7.675 dan hold untuk saham AKSI dengan target harga Rp 775.
Hal yang serupa diungkapkan oleh William Hartanto, dia menilai bahwa emiten yang cuan sepanjang Agustus lalu hampir rata-rata sudah overbought, menurutnya yang masih menarik untuk dilirik adalah MAPA dan SONA, karena emiten tersebut mendapat dampak positif dari Asian Games.
"Asian games akan membuat pendapat penjualan SONA dan MAPA meningkat, efeknya akan terlihat dikuartal III," Kata WIlliam kepada Kontan (3/9). William merekomendasikan buy MAPA untuk jangka pendek dengan target harga Rp 5.000 dan SONA Rp 5.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News