Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo masih menyarankan hold saham TINS. Menurutnya harga timah saat ini masih tidak menarik untuk dilirik. Sebagai catatan harga timah sendiri ditutup pada level US$ 17.810 per ton pada pekan lalu
"Prospeknya masih bisa mengalami volatilitas," kata dia.
Menurutnya walaupun TINS memiliki kontrol produksi dan ekspor yang baik, selama harga timah tidak mengalami penguatan maka kinerja TINS tidak akan meningkat secara signifikan.
Chandra dan Yanuar yang merekomendasikan beli saham TINS memasang target harga di Rp 1.100 dan Rp 1.000 per saham. Sedangkan Thomas menargetkan harga TINS di level Rp 950 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News