kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Simak rekomendasi analis untuk saham rokok HMSP, GGRM, dan WIIM


Senin, 05 April 2021 / 06:10 WIB
Simak rekomendasi analis untuk saham rokok HMSP, GGRM, dan WIIM
ILUSTRASI. Rokok


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

Menurutnya meningkatkan margin di tahun ini akan sulit, meskipun untuk SKT tidak mengalami kenaikan, tetapi porsi penjualan masing-masing perusahaan tidak sebesar SKM.

tr5Baca Juga: Pendapatan Indonesian Tobacco (ITIC) naik 34,7% pada 2020, berikut pendorongnya

“Jadi big portion masih dari SKM, di mana SKM kenaikan cukainya cukup signifikan untuk tier-I, karena mereka berdua adalah tier-I itu di mana kenaikannya bertambah 16,9%, mereka masih ada downtrading, di mana consumer bakal beli rokok yang harganya lebih murah,” kata Christine.

Akan tetapi ia mengatakan bahwa katalis positif bagi perusahaan akan didapatkan apabila perusahaan membagikan dividennya.

“Mungkin kalau GGRM membayarkan dividen akan menjadi positif katalis, HSMP kan bagi-bagi dividen tahun ini, lumayan dengan bagi dividen harga sekarang, yieldnya lumayan signifikan,” kata Christine.

Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin dan Jason Chandra dalam risetnya yang dirilis pada 19 Maret 2021 menilai bahwa di tahun 2021 kontraksi margin tidak dapat dihindari, mereka melihat bahwa dengan adanya penyesuaian harga, maka akan menjadi tantangan bagi GGRM dan HMSP.

Tantangan yang dilihat adalah pemulihan daya beli kemungkinan akan terjadi secara bertahap, hal ini dikarenakan kenaikan upah minimum yang mendekati nol dan pemulihan pasar kerja yang lambat.

Lalu, adanya kesenjangan dari tingkatan cukai yang melebar dari SKM/SPT golongan I dan SKM/SPT golongan II, serta penundaan pengenalan rencana penyederhanaan tingkat cukai, yang berarti tren perdagangan turun, kemungkinan akan berlanjut hingga 2021.

Mereka juga melihat bahwa dengan kenaikan tarif cukai tingkat satu yang tinggi di tengah pandemi seperti ini menandakan sikap pemerintah yang tidak mendukung sektor tersebut.

Baca Juga: Saham emiten rokok dinilai masih belum menarik, ini sebabnya

Yosua melihat untuk perusahaan rokok di golongan II mulai unjuk gigi. Ia memberikan contoh seperti PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) dengan evonya, Camel, dan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) yang mulai naik.

“Kenapa jadi tantangan, karena harganya lumayan jauh dibandingkan tier-I, sehingga permintaan tidak terlalu banyak bagi tier-I,” kata Yosua.

Christine juga melihat dari peluang dari golongan dua diuntungkan dari konsumen yang downtrading, dengan hal ini ia melihat bahwa apakah GGRM dan HSMP kehilangan market share, atau kehilangan margin.

“Kalau dia naikin ASP (Average Selling Price), mereka akan lose market share, karena orang banyak yang pindah ke tier-II, kalo dia tidak naikin ASP-nya, margin dia akan kena. Karena cukai naiknya signfikan, either way jelek,” menurut Christine.

Senada, hal ini jua diungkapkan oleh Yosua, ia menilai bahwa situasi saat ini sama seperti di tahun 2020, dengan cukai yang naik, apabila perusahaan menaikkan ASP maka volume penjualan akan menurun, sehingga margin keuntungannya tidak terlalu tinggi, karena dari segi beban naik, tapi dari segi harga jual sulit untuk dinaikkan.

Akan tetapi ia melihat di tahun ini tidak akan seburuk yang terjadi di tahun 2020, karena permintaan yang masih tinggi walaupun masih berada dalam situasi pandemi.

“Masih ada peluang untuk meningkat, walaupun tidak setinggi 2019, tapi apakah ada kenaikan, saya masih yakin ada kenaikan kinerjanya di tahun 2021 ini dibandingkan 2020, Cuma masih akan lebih rendah dari pencapaian 2019,” kata Yosua.

Ia melihat bahwa kenaikan yang setara atau melebihi 2019 baru akan terjadi di tahun 2022, di mana kemungkinan permintaan akan lebih meningkat dibandingkan dengan tahun ini, yang kenaikan masih akan terjadi tetapi masih belum pulih sepenuhnya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×