Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah terkapar di zona merah empat hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 2,18% pada perdagangan Jumat (20/3). Meski demikian, IHSG telah terkoreksi 14,52% dalam sepekan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, secara teknikal IHSG berpotensi menguat sangat terbatas pada perdagangan Senin (23/3). Selain itu, Herditya menilai tekanan beli yang terjadi pada perdagangan Jumat (20/3) sudah cukup besar.
Pada perdagangan Jumat, jumlah transaksi di pasar saham mencapai Rp 13,18 triliun. Investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 865,91 miliar di pasar regular. Meski demikian, investor asing mencatatkan net buy di pasar negosiasi dan tunai senilai Rp 71,89 miliar.
Baca Juga: Indeks LQ45 merosot 38,42%, berikut 10 saham yang menorehkan penurunan paling tipis
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai pergerakan IHSG besok akan lebih ditentukan dari pergerakan indeks dunia. Selain itu, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh perkembangan persebaran virus corona.
Hingga Minggu (22/3) sore, jumlah korban positif Covid-19 mencapai 514 kasus yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 48 kasus dan pasien yang sembuh mencapai 29 orang.
Hendriko menilai, pekan depan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan terbatas hingga level 4.300. “Selama bergerak di bawah itu IHSG masih rawan terkoreksi, menguji level support psikologis 4.000,” ujar Hendriko, Minggu (22/3).
Baca Juga: IHSG diproyeksi sulit kembali ke level 6.000 hingga akhir tahun
Adapun prediksi Hendriko, IHSG akan menguat dengan rentang support 4.000 dan resistance 4.300. Sementara Herditya memproyeksikan IHSG akan menguat terbatas dengan kisaran 4.100–4.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News