Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada Selasa (4/3) kemarin. IHSG ditutup di level 4.601,28 atau naik 0,37% dari hari sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan penguatan bursa Asia. Terlihat dari indeks MSCI Asia Pasific yang naik 0,2% ke level 137,03. Analis OSO Securities, Andri Goklas menilai, penguatan IHSG didukung sentimen dari dalam negeri.
"Data inflasi Februari sebesar 0,26% direspon positif oleh pasar," katanya. Selain itu, Bank Indonesia juga telah memprediksi kenaikan cadangan devisa negara di bulan Januari, di tengah-tengah perekonomian negara berkembang yang cenderung melemah.
Sementara itu, dari sisi eksternal, IHSG mendapat tekanan dari konflik Ukraina. Dalam konflik ini, Amerika Serikat (AS) mengecam tindakan Rusia yang mengirim pasukan ke Ukraina. Hal ini dapat memicu tekanan pada bursa AS.
Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan, pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang akan menarik pasukan dari Ukrainan telah mendorong penguatan di bursa Eropa.
"Investor masih akan mencermati perkembangan Eropa," katanya. Sedangkan dari sisi internal, pasar menunggu laporan keuangan emiten.
Secara teknikal, analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Parningotan Julio mengatakan IHSG masih bertahan di area support dengan tren bullish. "Jangka pendek konsolidasi," ujarnya.
Indikator MCAD flat, sedangkan stochastic cenderung di tengah area. Indikator RSI dan RSO konsolidasi, sementara bollinger band menyempit.
Parningotan memprediksi, IHSG hari ini naik dan bergerak di kisaran 4.575 - 4.611. Sama halnya dengan Purwoko yang menebak IHSG naik pada kisaran 4.580-4.620. Sementara Andri menebak IHSG bergerak mix cenderung menguat pada kisaran 4.554 - 4.462.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
