kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Simak Prospek Kinerja Reksadana Sepanjang tahun 2022


Selasa, 01 Februari 2022 / 12:50 WIB
Simak Prospek Kinerja Reksadana Sepanjang tahun 2022
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 31 Januari 2022, IHSG tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,76% dengan sektor energi memimpin pergerakan yang masih didorong oleh commodity super cycle. Sementara, sektor teknologi mengalami penurunan terdalam.

Berikutnya, kinerja indeks LQ45 (+0,85%) dan Kompas100 (+1,51%) terpantau cukup baik di mana mampu melampaui kinerja indeks acuan IHSG. 

Infovesta Utama dalam riset mingguannya yang dirilis Senin (31/1) mengatakan hal tersebut mencerminkan kinerja pasar saham di awal tahun cukup solid. 

Kepemilikan investor lokal di pasar saham turut meningkat menjadi 54,15% atau lebih unggul dari investor asing per Desember 2021. 

Sementara sentimen yang cukup memberikan kekhawatiran para pelaku pasar yakni inflasi AS yang terus melonjak, tapering yang sedang berlangsung dan rencana kenaikan suku bunga The Fed. 

Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Jadi Reksadana Berkinerja Positif Sepekan Terakhir

“Kenaikan inflasi yang juga terjadi di dalam negeri membuat BI bersiap melakukan pengetatan likuiditas melalui kenaikan GWM dan turut berencana menaikkan suku bunga pada 2022 di mana berpotensi memberikan tekanan pada pasar surat utang dalam negeri,” tulis Infovesta Utama dalam risetnya.

Pada saat yang sama, Infovesta Utama melihat kenaikan angka kasus harian varian Omicron kembali mengancam. Tingkat penularannya yang cukup tinggi, meskipun tidak separah varian lainnya tetap memberikan kekhawatiran para pelaku pasar di mana diprediksi mencapai puncaknya pada Februari-Maret 2022. Terlebih, PPKM level 2 diterapkan kembali. 

Kendari begitu, di tengah ancaman kenaikan tingkat suku bunga serta penyebaran varian Omicron, Infovesta Utama cukup yakin dengan prospek reksadana saham maupun reksadana pendapatan tetap pada tahun 2022 ini. 

“Ekonomi yang bangkit dan vaksin booster yang sudah mulai terdistribusi menjadi katalis positif terhadap kinerja reksa dana berbasis ekuitas dan surat utang ke depannya,” tutup Infovesta Utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×