Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar atau free float secara bertahap.
Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan, tujuan penerapan perhitungan indeks yang baru ini agar memberikan situasi dan kondisi gambaran pasar sesungguhnya.
Di lain sisi, Nico menyebut hal itu dapat mendorong perusahaan untuk menambah porsi saham free float di pasar. “Dengan adanya pembobotan berdasar freefloat memang akan menyulitkan untuk jangka pendek untuk saham-saham teknologi, karena akan adanya penyesuaian,” ujarnya, Minggu (26/9).
Akan tetapi, Nico melihat, secara jangka menengah hingga panjang saham sektor teknologi akan menghirup angin segar dari kehadiran Bukalapak dan GoTo yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Menakar efek penerapan metode free float ke saham sektor teknologi
Ia memperkirakan saham sektor teknologi akan mengalami kenaikan yang signifikan apabila keduanya sudah resmi tercatat di BEI. “Ini juga positif bagi IHSG. Apabila Bukalapak dan GoTo khususnya sudah melantai, ada kemungkinan bobot sektor teknologi akan bertambah hingga 16.7%,” tambah Nico.
Belum lagi, ada beberapa perusahaan unicorn lainnya yang juga santer dikabarkan siap melantai di bursa dan berpotensi untuk terus mendorong bobot sektor teknologi terhadap IHSG.
Nico belum dapat memastikan sejauh mana efektivitas penerapan pembobotan baru ini dalam mengurangi pengaruh saham likuiditas kecil terhadap kinerja indeks secara keseluruhan.
Baca Juga: Wall Street gagal reli, krisis Evergrande terus membayangi dan jatuhnya saham Nike