kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Menakar efek penerapan metode free float ke saham sektor teknologi


Minggu, 26 September 2021 / 20:00 WIB
Menakar efek penerapan metode free float ke saham sektor teknologi
ILUSTRASI. Menakar efek penerapan metode free float ke saham sektor teknologi


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara bertahap akan menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar alias free float.

Sekarang ini mayoritas indeks masih menggunakan metode pembobotan rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar. Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi indeks acuan utama di BEI dijadwalkan bakal menggunakan metode free float mulai 1 Oktober mendatang.

Di tahap pertama ini, ada 30% saham yang bobotnya mulai dihitung berdasarkan free float. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menjelaskan, penerapan metode pembobotan baru tersebut akan memberikan efek terhadap indeks sektoral, misalnya sektor teknologi.

Dengan pembobotan berdasar free float, maka saham-saham yang memiliki kapitalisasi besar namun jumlah saham publik yang beredar kecil akan terdampak dan bobot pengaruhnya terhadap pergerakan indeks bakal menurun.

Baca Juga: Hadapi efek tapering, Henan Putihrai AM pilih saham siklikal dan defensif

Salah satu saham sektor teknologi yang sempat melesat tinggi ada PT DCI Indonesia Tbk (DCII), saham ini juga turut menjadi pendorong IHSG. Sukarno bilang, berdasarkan asumsi perhitungan pembobotan yang baru maka urutan posisi DCII bisa turun ke 21 (1.0%) dari posisi sebelumnya 11 (1.51%).

Sedangkan yang mengalami kenaikan salah satunya ada saham PT Bukalapak.com (BUKA). “Untuk saham yang mengalami kenaikan posisi bisa menjadi positif. Pun sebaliknya, saham yang mengalami penurunan akan menjadi negatif karena ada tekanan jual dalam jangka pendeknya lantaran ada penyesuaian,” terang dia, Minggu (26/9).

Sukarno melanjutkan, dengan penerapan metode pembobotan baru ini cukup efektif dalam mengurangi pengaruh saham dengan likuiditas kecil terhadap kinerja indeks keseluruhan.

Berdasarkan data statistik BEI, indeks sektor teknologi sudah melejit 789,59% secara year to date (ytd).

Baca Juga: Bukalapak (BUKA) masuk lima indeks saham sekaligus, begini ceritanya

Sukarno melihat, saham-saham seperti BUKA, EMTK, dan DCII masih akan mendominasi pergerakan indeks ini.

Hanya saja pengaruh saham EMTK sedikit berkurang dari awalnya 28,8% menjadi 26,68% dan tergeser oleh posisi BUKA yang sebelumnya berkontribusi 22,14% menjadi 36,71%. Sementara DCII turun dari 27,35% menjadi 18,93%.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×