Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Vicky Rosalinda, analis dari Kiwoom Sekuritas, berpendapat bahwa stimulus ini akan menjadi katalis positif bagi emiten properti, meski dampaknya baru terasa dalam jangka panjang. "Untuk jangka pendek, pasar bereaksi positif terhadap ekspektasi kebijakan ini, yang terlihat dari penguatan harga saham properti," jelasnya.
Saham-saham properti, seperti SMRA,CTRA, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), mengalami penguatan year to date (YTD) didorong oleh respons positif pasar terhadap kebijakan ini.
Nurwachidah, Research Analyst dari Phintraco Sekuritas, melihat rencana penghapusan pajak ini akan menguntungkan emiten properti, terutama karena insentif PPN DTP 100% yang sebelumnya sudah berhasil mendorong marketing sales. CTRA dan BSDE dinilai akan diuntungkan dari kebijakan baru ini karena memiliki land bank yang besar.
Baca Juga: IHSG Menguat 3,18% Sepekan, Saham BYAN Jadi Big Cap Dengan Reli Kenaikan Terpanjang
Head of Research Mega Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya, menambahkan bahwa rencana kebijakan ini menjadi angin segar bagi sektor properti yang sempat lesu akibat pandemi dan suku bunga tinggi.
"Ini bisa menjadi sentimen positif hingga akhir 2024, terutama untuk emiten yang fokus pada rumah dengan harga menengah ke bawah," tuturnya.
Selanjutnya: Produsen Mobil Jerman Tak Perlu Takut dengan Persaingan dari Tiongkok
Menarik Dibaca: Cara Memutihkan Gigi Kuning dengan Mudah, Mulai Lakukan Rutin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News