Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2020, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menyiapkan sederet rencana bisnisnya. Direktur Utama Perusahaan Gas Negara, Gigih Prakoso Soewarto mengatakan, tahun ini PGAS telah memiliki beberapa program prioritas yang telah disusun dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Beberapa hal strategis yang menjadi konsern utama PGAS adalah penentuan harga gas industri sesuai dengan mandat Presiden Jokowi.
Selain itu, PGAS juga akan mematangkan beberapa proyek-proyek investasi yang difokuskan untuk pembangunan jaringan gas (jargas) yang telah menjadi mandat PGAS, yakni sebanyak 10 juta sambungan jargas hingga 2024.
Baca Juga: Arcandra Tahar resmi jadi komisaris utama PGN
Untuk itu, manajemen PGAS akan berkonsultasi dengan Komisaris Utama untuk melancarkan rencana ini.
“Tentunya kami juga akan berkonsultasi (kepada komisaris utama yang baru) bagaimana nanti bisa merealisasikan sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah,” ujar Gigih saat konferensi pers RUPSLB di Jakarta, Selasa (21/1).
Catatan saja, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Selasa (21/1), pemegang saham PGAS menyetujui pengangkatan Arcandra Tahar sebagai komisaris utama yang baru.
Untuk tahun ini, PGAS bakal merealisasikan 700.000 sambungan jargas baru. Sebanyak 266.070 sambungan akan dibangun dengan dana APBN dengan dana sekitar Rp 3 triliun.
“Sisanya merupakan program mandiri yang diinvestasikan oleh PGN,” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGAS Redy Ferryanto.
PGAS juga akan mengembangkan Jargas Kita Mandiri dengan target 50.000 sambungan di 16 wilayah kota/kabupaten.
Selain itu, PGAS akan terus melanjutkan proyek pipanisasi transmisi dan distribusi. PGAS juga akan melaksanakan kebijakan Kementerian ESDM yang baru yakni membantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengonversi energi berbasis solar ke gas maupun liquefied natural gas (LNG).
Lebih lanjut, Gigih memastikan bahwa pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong masih terus bergulir. Dus, terminal LNG yang terletak di Jawa Timur ini diproyeksikan bakal beroperasi pada Juni tahun ini.
Baca Juga: Ada ekspansi jaringan gas rumah tangga, simak rekomendasi saham PGAS
Adapun Terminal LNG Teluk Lamong memiliki kapasitas 40 BBTUD dan LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD. Pembangunan terminal ini dimaksudkan salah satunya untuk menjangkau wilayah baru di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News