Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, hambatan akan varian delta pada pertumbuhan AS kemungkinan akan jauh lebih sederhana dibandingkan dengan gelombang infeksi sebelumnya.
Terakhir, laporan ketenagakerjaan AS bulan Juli, menunjukkan kenaikan kuat dalam pasokan tenaga kerja yang secara tajam menurunkan tingkat pengangguran.
Vasu menaksir, penurunan harga emas tetap merupakan hasil yang paling memungkinkan terjadi, Ia melihat emas akan turun secara bertahap di bawah US$ 1.700 per ons troi dalam waktu 6-12 bulan ke depan.
Baca Juga: Didominasi sentimen global, simak prediksi pergerakan IHSG untuk Rabu (29/9)
Untuk pasar mata uang, terutama dolar AS, Vasu mengamati nada dovish dari Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole meningkatkan selera risiko lebih lanjut dan telah membuat dolar AS di bawah tekanan.
Vasu melihat, untuk jangka pendek untuk dolar AS akan negatif mengingat sikap risk-on yang diperpanjang ini. Secara keseluruhan, ia melihat dolar AS berada dalam fase bearish jangka pendek, di tengah tren kenaikan untuk jangka menengah.
Ke depan, menurutnya pendorong utama adalah kecepatan tapering, ini kemudian akan berdampak pada waktu kenaikan suku bunga Fed pertama kali.
Selanjutnya: Harga minyak naik untuk hari keenam di tengah kekhawatiran pasokan, Brent capai US$80
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News