kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Simak prediksi OCBC untuk minyak mentah, emas, dan mata uang


Rabu, 29 September 2021 / 11:11 WIB
Simak prediksi OCBC untuk minyak mentah, emas, dan mata uang
ILUSTRASI. Simak prediksi OCBC untuk minyak mentah, emas, dan mata uang


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas minyak mentah Brent diperkirakan masih akan tinggi, dan lebih dari US$ 80 per barel di akhir tahun 2021, karena varian Delta menurun tetapi tidak mengurangi permintaan minyak global.

Senior Investment Startegist OCBC Bank, Vasu Menon, melihat hal tersebut akan terjadi pada minyak Brent, tetapi, dalam waktu 12 bulan, ia melihat harga minyak masih akan turun secara moderat ke angka US$ 76 per barel.

“Minyak kemungkinan akan turun secara moderat ke US$ 76 per barel dalam waktu 12 bulan dengan latar belakang fundamental yang kurang mendukung yang dapat menyebabkan peningkatan penyimpanan,” kataVasu dalam riset bulan OCBC. 

Baca Juga: Kilau emas memudar, bagaimana prospek saham Aneka Tambang (ANTM)?

Saat ini, ia juga melihat penyebaran varian delta baru-baru ini, terutama di China, telah menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan pemulihan ekonomi global.

Akan tetapi, dampak negatif dari penyebaran virus terhadap pasar komoditas minyak akan hilang karena wabah Covid-19 yang terkendali di China, sementara mobilitas terus berjalan di Eropa dan AS.

“Penurunan lebih lanjut dalam persediaan minyak AS menunjukkan permintaan yang stabil di tengah penyebaran virus varian Delta. Hal ini pada gilirannya menambah prospek bahwa harga minyak bisa mendapatkan kembali kekuatan yang hilang,” katanya. 

Baca Juga: Harga emas spot ditutup melemah 0,9% usai imbal hasil obligasi AS melonjak

Untuk komoditas emas, Vasu melihat emas masih memiliki tempat tersendiri dalam portofolio investor, tetapi alokasinya cenderung lebih kecil dari sebelumnya. Ia melihat ada tiga alasan untuk tetap berhati-hati pada prospek emas mengingat prospek kenaikan imbal hasil AS selama 6-12 bulan ke depan. 

Dalam pandangannya, alasannya dapat datang dari RUU infrastruktur bipartisan, yang akan disahkan oleh Kongres, hal ini dapat menghambat bagi pertumbuhan AS.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×