kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas spot ditutup melemah 0,9% usai imbal hasil obligasi AS melonjak


Rabu, 29 September 2021 / 06:21 WIB
Harga emas spot ditutup melemah 0,9% usai imbal hasil obligasi AS melonjak
ILUSTRASI. Harga emas kompak melemah setelah imbal hasil obligasi AS melonjak


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Harga emas turun hampir lebih dari 1% dan mencapai level terendah dalam tujuh minggu pada perdagangan kemarin. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi AS yang melonjak di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih cepat dari perkiraan menyeret pergerakan emas.

Selasa (28/9), harga emas spot ditutup turun 0,9% ke US$ 1.734,01 per ons. Di awal perdagangan ini, emas sempat jatuh ke level terendah sejak 11 Agustus di US$ 1.726,19 per barel.

Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 ditutup melemah 0,8% ke US$ 1.737,5 per ons troi.

"Plot titik yang ditetapkan oleh anggota FOMC menandakan kenaikan suku bunga The Fed yang lebih awal dari perkiraan, dan pergerakan yang lebih tinggi melintasi kurva imbal hasil terus berdampak negatif pada emas," kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies TD Securities.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Yield US Treasury untuk tenor acuan naik kembali di atas 1,5% dan menuju level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan. Pasar pun mulai memperhitungkan inflasi di masa depan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Harga minyak mentah ditutup melemah dan akhiri reli lima hari berturut-turut

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi menumpulkan beberapa daya tarik komoditas yang tidak menghasilkan.

Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust turun 0,3% menjadi 990,32 pada hari Senin.

Walau begitu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, bahwa ekonomi AS masih jauh dari mencapai tingkat pekerjaan maksimum, komponen kunci dari persyaratan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.

Di sisi lain, indeks dolar naik 0,4%, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Dolar AS telah lebih lanjut terapresiasi selama beberapa hari terakhir, yang menambah tekanan pada harga emas. Pelaku pasar tampaknya mengharapkan kenaikan suku bunga sebelumnya akan dilaksanakan oleh The Fed," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Selain emas, komoditas logam mulia lainnya juga tersungkur. Lihat saja, harga perak tergelincir 0,8% menjadi US$ 22,47 per ons troi, paladium anjlok 4,3% menjadi US$ 1.879,35 per ons troi dan platinum turun 1,8% ke US$ 963,27 per ons troi.

Selanjutnya: Wall Street ambles, kenaikan yield obligasi AS dan kekhawatiran inflasi jadi pemberat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×