Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Setelah dua hari berturut-turut mencapai level resistance baru, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bergerak turun 0,5% ke level 5.321,47 pada perdagangan Selasa (10/2). Hampir seluruh indeks konstituen dan sektoral berkubang di zona merah. Meski demikian, investor asing masih melakukan net buy sebesar Rp 257,5 miliar.
Analis Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf mengatakan, koreksi IHSG ini lebih banyak dipicu oleh adanya aksi jual investor domestik yang memanfaatkan kenaikan IHSG beberapa hari ini.
Di sisi lain, faktor eksternal juga menjadi pemicu pergerakan turun IHSG. Masih ada kekhawatiran di Yunani yang berpotensi untuk keluar dari Zona Euro. Sentimen dari Zona Eropa ini memperkeruh suasana dan membuat investor kembali mengambil posisi wait and see.
Di sisi lain, masih ada perlambatan ekonomi China yang menjadi kekhawatiran bursa regional. "Belum ada sentimen baru dari dalam negeri membuat investor lokal ambil posisi jual," ujarnya. Aksi jual investor lokal diperkirakan Alwi masih akan terjadi pada perdagangan hari ini, Rabu (11/2).
Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG pada Rabu besok akan bergerak di kisaran support-resistance 5.282–5.389. Ia merekomendasikan untuk melakukan akumulasi pembelian pada saat IHSG mengalami koreksi.
Menurutnya, IHSG sedang berada dalam fase konsolidasi pasca menembus level all time high. "Pergerakan ini masih dikategorikan normal," kata dia. IHSG akan segera menguji level support 5.282. Menurutnya, saham yang perlu diperhatikan adalah AKRA, PWON, BBNI, TOTL, dan EXCL.
Akhmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani mengatakan, dari sisi teknikal, indikator Stochastic memperlihatkan penurunan dan pola dead cross. Begitupula MACD dan RSI. Ia memprediksi IHSG akan turun dan berada di rentang support 5.279-5.300 dan resistance 5.353-5.384. Sementara Alwi memperkirakan IHSG ada di rentang 5.290 - 5.365.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News