Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi untuk kembali turun pada besok Kamis (28/5). Bursa saham kemarin (27/5) ditutup melemah cukup besar 1,27% di level 5.253,39. Penutupan bursa Asia juga diwarnai dengan pelemahan 0,52% di level 153,15 pada Selasa (26/5).
Analis Net Sekuritas, Fadli mengungkapkan, pergerakan IHSG yang menurun disebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang kembali melemah di atas Rp 13.200. Selain itu sepinya data ekonomi yang dirilis turut andil dalam terkoreksinya IHSG. Penurunan IHSG ini diiringi dengan penurunan saham-saham emiten di sektor perbankan yang melemah sebesar 1,28% pada penutupan bursa kemarin.
“Sejak kemarin tidak ada data ekonomi yang bisa membuat pergerakan IHSG menguat,” ujar Fadli.
Sedangkan sentimen dari luar negeri, menurut Fadli akan dipengaruhi oleh kabar dari negara Yunani yang mengaku pada akhir bulan Mei ini akan mengalami default atau gagal membayar seluruh utang-utangnya jika tidak diberikan talangan oleh Uni Eropa.
Adapun analis Reliance Securities, Lanjar Nafi menjelaskan saat ini para investor cenderung menunggu sentimen pada bulan depan karena sentimen bulan Mei yang relatif sepi. Terutama nilai tukar rupiah yang terus mengalami depresiasi terhadap dolar.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menyebutkan IHSG berpotensi mengalami rebound yang ditunjang dengan kembalinya capital inflow dan posisi IHSG yang sudah berada pada jalur uptrend.
William memprediksikan IHSG berpotensi rebound di kisaran 5.251-5.347. Fadli memproyeksi pergerakan IHSG untuk cenderung menurun di range level 5.200-5.300. Sedangkan Lanjar memprediksi IHSG akan melanjutkan koreksi di 5.225-5.285.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News