Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bahan baku pupuk yang meroket membuat PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) harus memutar otak demi tetap mencetak kinerja apik di tahun ini. Asal tahu saja, lonjakan harga bahan baku terjadi karena porsi impor bahan baku SAMF mencapai 40%.
Direktur Utama SAMF Yahya Taufik mengatakan, SAMF bergerak cepat ketika mendengar adanya perang antara Rusia dan Ukraina.
"Semenjak pecahnya perang, kami langsung menghubungi para supplier untuk memastikan pasokan bahan baku dapat memenuhi pesanan tahun ini," ujar Yahya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/7).
Akibat perang tersebut, pasokan bahan baku SAMF dari Rusia dikirimkan secara tidak langsung atau melalui trader.
Yahya bilang, meskipun pasokan bahan baku dari Rusia tetap berjalan, namun SAMF juga mencari alternatif dari negara lain dengan memperoleh bahan baku dari Uzbekistan, Yordania, Mesir dan Laos.
Baca Juga: Ini Alasan Saraswanti Anugerah (SAMF) Kerek Kapasitas Produksi di Semester II-2022
SAMF juga tidak mengabaikan proteksi dan kualitas bahan baku yang diterima. SAMF mempertimbangkan kemampuan kapasitas pabrik utama dari sebuah perusahaan.
Hal itu juga dibarengi dengan melakukan hedging pada setiap pengadaan bahan baku impor agar bahan baku dapat terproteksi dari fluktuasi kurs.
Yahya mengungkapkan, masalah bahan baku impor sebenarnya dapat diantisipasi oleh SAMF.
Selain karena ketersediaan bahan baku pupuk dari Rusia yaitu komponen NPK atau Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) masih berjalan. Dari jenis lainnya, bahan baku pupuk telah terlebih dahulu diamankan.
Hal itu karena SAMF telah menjalin kerja sama dengan Champa International Pte. Ltd, perusahaan asal Singapura untuk pengamanan kebutuhan bahan baku di sepanjang tahun 2022.
Sehingga, jenis bahan baku KCL/MOP sebanyak 75.000 metrik ton ketersediaanya dipastikan aman.
SAMF pun optimistis dengan target kinerja penjualan yang akan dicapai. Bahkan, SAMF merevisi target awal yang semula penjualan sebesar Rp 2,4 triliun menjadi Rp 2,8 triliun.
Adapun kapasitas produksi pupuk SAMF saat ini sebesar 600.000 ton per tahun. Jumlah tersebut akan meningkat menjadi 700.000 ton pada akhir tahun 2022 seiring adanya penambahan lini produksi di pabrik Mojokerto.
Pabrik tersebut dijadwalkan akan beroperasi dalam waktu dekat, menunggu kesiapan pabrik yang masih diujicobakan.
Baca Juga: Permintaan Pupuk dari Pekebun Sawit Melonjak, SAMF Mengerek Kapasitas Produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News