kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak cerita investor kripto yang sudah memulai sejak 2014


Sabtu, 20 Maret 2021 / 09:27 WIB
Simak cerita investor kripto yang sudah memulai sejak 2014
ILUSTRASI. Bitcoin. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

Dalam berinvestasi di Bitcoin, menurut Vinsensius, uang yang digunakan tidak bisa uang bergerak atau uang yang digunakan sehari-hari untuk hidup, karena risikonya yang besar. 

Sepengalamannya, ia pernah mencicipi bagaimana ketika Bitcoin berada di puncaknya tahun 2017, dan pada akhirnya turun sebanyak 49,91%. 
“Jadi, pola-pola risiko itu sudah kita lalui, akhirnya kita bisa menghitung lagi risiko ke depannya, dengan ada grafik kemudian analisis teknikal fundamentalnya,” katanya.

Sebagai informasi tambahan, pada Desember 2017, harga Bitcoin sempat menyentuh US$ 13.850, dan sebulan berselang, turun sebanyak 49,91% menjadi US$ 6.938. Harga ini turun dan naik, hingga akhirnya di Januari 2018, harga Bitcoin menjadi US$ 3.437, atau turun 75,18% dari harga puncak di Desember 2017.

Pada awalnya, ia mencoba beberapa aset kripto hingga belasan jumlahnya, tetapi, pada akhirnya karena fundamental yang berubah, dan orang lebih memilih Bitcoin. “Hampir semua lah yang harga murah-murah itu, yang tiba-tiba sekarang sudah nggak ada lagi, nggak laku kemudian delisting, segala macam itu, hampir semua saya coba. Saya sekarang lebih ke Bitcoin saja sekarang,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Bitcoin Berlari, Valuasi Bursa Uang Kripto Terbesar di AS Ini Terbang Tinggi

Dari pengalamannya sampai sekarang ini, ia merasa bahwa memang aset Bitcoin merupakan aset yang berisiko tinggi, maka sebelum berinvestasi harus mengerti dulu risikonya, dan dengan volatilitasnya yang tinggi maka tidak bijak apabila menggunakan uang untuk keperluan sehari-hari. Terutama pasar yang akan terus naik turun selama 24 jam penuh. Perlu adanya juga sikap nothing to lose yang perlu ditanamkan.

“Tetap belajar juga tentang analisis teknikal yang sederhana. Yang paling utama adalah, dipahami ini risiko yang sangat tinggi jauh lebih berisiko daripada di investasi yang lainnya, karena kan prinsipnya kan high gain high risk,” pungkasnya.

Selama kurang lebih enam tahun ia bergelut di investasi kripto Bitcoin, ia sudah mengalami pasang surut dari harga yang bergerak. Hingga saat ini, ia memiliki aset yang lebih dari seharga satu Bitcoin saat ini, ia tidak menyebutkan berapa angka pastinya. 

Selanjutnya: Permintaan Masih Tinggi, Harga Bitcoin Masih Bisa Menuju US$ 100.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×