Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Menemani aktivitas Anda di pagi hari ini (13/9), kami menyajikan sejumlah berita bursa saham di halaman 4 Harian KONTAN, berikut ini:
Transaksi di Bursa Saham
Sepanjang pekan lalu, nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia naik 7,58% menjadi Rp 7 triliun dari pekan sebelumnya senilai Rp 6,5 triliun. Kenaikan itu diikuti peningkatan rata-rata volume transaksi harian saham sebesar 4,41% menjadi 7,18 miliar unit saham dari sebelumnya 6,87 miliar unit.
Tapi di akhir pekan lalu IHSG terkoreksi tajam 1,6% ke 5.281,9. Hal ini membuat rata-rata kapitalisasi pasar IHSG selama sepekan terakhir melorot 1,39% ke posisi Rp 5.683,44 triliun dari pekan sebelumnya Rp 5.763,71 triliun.
Rata-rata frekuensi harian perdagangan saham pekan lalu juga turun 4,17% menjadi 249.560 kali transaksi dari 260.410 kali transaksi di pekan sebelumnya. Investor asing pun mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 814 miliar di periode 5 - 9 September 2016.
Analis Minna Padi Investama Chritian Saortua menilai, ramainya transaksi di bursa pekan lalu disebabkan adanya aksi profit taking. Aksi ambil untung banyak dilakukan pada saham blue chip dan saham BUMN. "Karena akhir pekan lalu menjelang Hari Raya Idul Adha banyak merealisasikan profit," ujar Christian, Senin (12/9).
PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) bersiap melakukan revisi anggaran belanja modal. Penyebabnya, hingga memasuki bulan kesembilan 2016, serapan belanja modal masih mini.
Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini menetapkan belanja modal atawa capital expediture (capex) untuk tahun ini sebesar Rp 13,9 triliun. Artinya dalam waktu dekat ini, capex bakal dipangkas.
Rendahnya realisasi belanja modal tahun ini karena target pembebasan lahan belum terpenuhi. "Kan banyak lahan tanah yang belum terealisasi," ujar Direktur Keuangan JSMR Anggiasari Hindratmo kepada KONTAN, Senin (12/9).
Sayangnya Anggiasari masih enggan merinci serapan belanja modal JSMR saat ini. Yang jelas, dia memperkirakan, hingga akhir tahun tidak akan sesuai harapan perusahaan. Perusahaan ini pun masih tutup mulut mengenai nilai pemangkasan belanja modal. Maklum, JSMR harus meminta izin kepada komisaris sebelum memotong anggaran belanja modal.
Bursa Saham Asia
Di awal pekan kedua September, mayoritas indeks bursa saham Asia kemarin ditutup merosot. Indeks Hang Seng memimpin pelemahan pasar Asia, dengan koreksi 3,36%, diikuti indeks Kopsi yang terpangkas 2,28%, Shanghai minus 1,85% dan Nikkei 225 merosot 1,73%. Adapun bursa saham Indonesia, Singapura, Filipina dan Malaysia kemarin tidak beroperasi karena hari libur nasional.
Koreksi di pasar Asia dipicu spekulasi kenaikan suku bunga The Fed tahun ini. Sinyal itu dikirimkan Presiden The Fed Boston Eric Rosengren, Jumat lalu. Menurut dia, menunggu terlalu lama untuk menaikkan suku bunga bisa memanaskan ekonomi AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News