kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,37   -3,13   -0.34%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Amunisi BEI untuk Mendorong Transaksi Derivatif di 2024


Senin, 01 Januari 2024 / 16:45 WIB
Simak Amunisi BEI untuk Mendorong Transaksi Derivatif di 2024
ILUSTRASI. BEI telah menyiapkan sejumlah amunisi untuk menggenjot transaksi instrumen derivatif.ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan sejumlah amunisi untuk menggenjot transaksi instrumen derivatif. Mulai dari penerbitan produk baru hingga memberikan insentif. 

BEI telah memiliki produk derivatif dengan underlying indeks dan surat utang, yaitu IDX LQ45 Futures, IDX30 Futures, Indonesia Government Bond Futures dan Basket Bond Futures. 

Namun produk derivatif di bursa Indonesia masih sangat sepi. Misalnya, produk futures di BEI hanya diperdagangkan sebanyak 326 kali sepanjang 2023 dengan nilai transaksi Rp 23,71 miliar. 

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menyampaikan, BEI menyadari ada tantangan di pasar untuk pengembangan produk derivatif ini. 

Baca Juga: Single Stock Futures Bakal Dirilis Kuartal I-2024, Begini Perkembangannya

"Ada kekhawatiran terkait pembukaan rekening. Harapannya dengan adanya sub rekening oleh KSEI bisa mempermudah investor," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (29/12).  

BEI juga akan mendorong lebih banyak anggota bursa (AB) untuk menjadi agen derivatif. Dalam catatan Kontan, baru ada satu anggota bursa yang mengantongi izin transaksi derivatif. 

Kemudian BEI akan memperkuat dan mempermudah kehadiran liquidity provider. Iman menyebut kehadiran liquidity provider membuat investor lebih yakin transaksi akan ramai. 

"Saat ini kami juga sedang berupaya mendorong transaksi derivatif kepada regulator perpajak untuk single stock futures dan produk derivatif lainnya," tutur Iman. 

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan  Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan bilang pengembangan derivatif menjadi salah satu program prioritas di 2024. 

"Sebagai tindak lanjut dari UU P2SK termasuk penguatan landasan hukum terkait produk derivatif," jelas Inarno. 

Tak hanya itu, OJK berencana untuk merevisi Peraturan OJK (POJK) terkait Transaksi Marjin dan Liquidity Provider untuk meningkatkan likuiditas transaksi di pasar modal. 

Produk Baru di 2024

Dalam waktu dekat, BEI berencana untuk menerbitkan produk derivatif baru, yakni Single Stock Futures (SSF). Produk anyar ini ditargetkan meluncur pada kuartal I-2024 atau paling lambat Maret 2024. 

Asal tahu saja, single stock futures merupakan saham tunggal yang dijadikan kontrak derivatif. Produk ini diharapkan bisa menjadi pelindung nilai portofolio pada saat market bearish

Nantinya single stock futures akan menggunakan underlying saham dari konstituen indeks LQ45 dengan periode kontrak bervariasi dari satu bulan hingga tiga bulan.

Iman menyampaikan hingga akhir 2023, BEI telah menyampaikan rancangan spesifikasi produk kepada OJK. Saat ini, BEI juga terus menggencarkan sosialisasi kepada pelaku pasar. 

Baca Juga: Peminat Short Selling Masih Minim

"Saat ini dalam pipeline BEI ada tujuh anggota bursa yang akan bergabung sebagai penjual single stock futures," ucap Iman. 

Tak hanya produk baru, BEI juga akan terus menggenjot transaksi waran terstruktur yang punya potensi besar. Tahun ini penerbit atau issuer akan ramai. 

Dalam pipeline BEI ada tiga anggota bursa yang bersiap menjadi issuer waran terstruktur. Satu di antaranya telah mengantongi izin liquidity provider. 

Head of Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara menjelaskan tahun ini, pihaknya masih akan fokus untuk membesarkan waran terstruktur. 

Menurutnya transaksi waran terstruktur mulai berkembang. Ini sejalan dengan banyaknya investor yang sudah paham bertransaksi di waran terstruktur. 

"Kami optimistis pertumbuhan pasar waran terstruktur di Indonesia bisa mencapai 100% karena produk dan belakangan ini investor sudah sadar akan kehadirannya," ucap Steinly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×