Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola Rumah Sakit PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) telah menyisihkan laba yang didapat untuk dibagikan sebagai dividen tahun buku 2020 senilai total Rp 226 miliar.
Hal tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 pada hari Rabu (28/4). Sebagai pemegang 55,4% saham SILO, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan mengantongi dividen senilai Rp 125,20 miliar.
Head of Investor Relations Siloam International Hospital, Joel Ellis menjelaskan pembagian dividen kepada para pemegang saham merupakan bagian dari strategi perseroan untuk fokus pada konsolidasi.
Ia mengatakan, konsolidasi antara keduanya sudah dibuktikan melalui kesepakatan LPKR dan SILO terkait perjanjian biaya sewa untuk 11 Rumah Sakit Siloam hingga tahun 2035.
Baca Juga: John Riady anggap pandemi Covid-19 juga jadi berkah bagi Lippo
“Sementara kesepakatan baru terkait biaya sewa atas 11 RS Siloam itu efektif mulai 1 Januari 2021 untuk periode 14 tahun ke depan,” ujar Joel dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (4/5).
Sementara menurut Analis Ciptadana Sekuritas, Robert Sebastian pembagian dividen SILO memberikan dampak positif bagi LPKR. Menurutnya, LPKR akan diuntungkan dengan adanya pemasukan dari SILO, termasuk soal dividen.
Robert menilai, SILO juga telah berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan LPKR, yakni sekitar 60%. Hal ini terlihat dari laporan keuangan per September 2020, di mana total pendapatan LPKR mencapai Rp 8,58 triliun, dengan kontribusi bisnis healthcare sejumlah Rp 5 triliun.
Baca Juga: Anggarkan Capex Rp 350 Miliar, Siloam (SILO) Menambah Jaringan Rumah Sakit
Lebih lanjut Robert mengatakan SILO pun telah menjadi salah satu motor kinerja LPKR pada tahun 2021. “Apalagi kebutuhan layanan kesehatan meningkat selama pandemi Covid-19,” kata Robert.
Sebagai informasi, pada kuartal 1-2021, Siloam mencatat rekor laba bersih yang tinggi sebesar Rp 150 miliar atau tercatat tumbuh 672% dibandingkan Rp 19,5 miliar pada Kuartal 1-2020.
Sementara Pendapatan juga tercatat meningkat menjadi Rp 1,91 triliun di Kuartal 1-2021 atau tumbuh 32,5% dibandingkan Rp 1,44 triliun pada Kuartal 1-2020.
"Sehingga Peluang SILO kembali bertumbuh pada tahun 2021 masih ada. Karena volume pasien diperkirakan bertambah ke depannya. Jadi saat ini trennya positif,” tutup Robert.
Selanjutnya: Lippo Karawaci (LPKR) optimistis bisnis properti membaik, ini sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News